Optimis Dairi Jadi Lumbung Pangan, Pj Gubsu: Kembangkan Pertanian Lebih Modern

Pj Gubernur Sumut, Hassanudin buka Pesta Njuah-Njuah di Dairi.
Sumber :
  • Dok Pemprov Sumut

VIVA Medan - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara, optimis Kabupaten Dairi bisa menjadi lumbung pangan, dengan mengembangkan program 3F yakni Fruit, Flower, dan Food. Apalagi, Dairi merupakan daerah pertanian yang sangat dekat dengan alam.

Pendaftaran Balon Ketua KONI Sumut Mulai 8 April 2025, Ini Jadwalnya

Hal itu, disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Sumut, Hassanudin pada acara Pesta Budaya Njuahnjuah yang diselenggarakan di Stadion Utama Panji, Sidikalang, Kabupaten Dairi, Kamis 2 November 2023.

"Karena itu, menjaga dan mengelola alam sekitar menjadi ikhtiar, yang terus kita upayakan, agar alam dapat memberikan kebaikan bagi kehidupan," ucap Hassanudin.

Pj Gubernur Sumut: UMSU Kebanggaan Masyarakat

Dengan mengenakan busana adat Pakpak, Hassanudin mengatakan dari pertunjukan yang ditampilkan semua kontingen, Dairi memiliki potensi buah-buahan (Fruit) yang sangat besar. Jenis buahnya seperti durian, jeruk siam, pisang, mangga, dan alpukat, yang semuanya bernilai ekonomi tinggi.

Menurutnya ini sangat prospek untuk terus dikembangkan. Kemudian F yang kedua atau Flower, kata Hassanudin yang hadir bersama Pj Ketua TP PKK Sumut Dessy Hassanudin, sangat banyak diminati pasar, seperti di hotel-hotel maupun untuk diekspor.

Perda Pemkab Labuhanbatu Nomor 7 Tahun 2024 Diminta Dievaluasi, Gapki Sumut: Harga TBS Semakin Mahal

"F yang ketiga adalah food. Semua tanaman pangan khususnya hortikultura seperti cabai, kubis, bawang, kentang, tomat, produksinya melimpah di Dairi, dan mampu untuk dijual ke daerah lain, bahkan bisa memenuhi ekspor," kata Hassanudin, di hadapan Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, OPD terkait, dan seluruh masyarakat Dairi, yang hadir saat itu.

Pj Gubernur Sumut, Hassanudin buka Pesta Njuah-Njuah di Dairi.

Photo :
  • Dok Pemprov Sumut

Selain tanaman pangan, kata Hassanudin, Dairi juga identik dengan kopi Sidikalang, kopi robusta dengan jumlah produksi sekitar 3.736 ton. Jumlah ini merupakan produksi kopi terbesar di Sumut atau 40% dari total produksi kopi Sumut.

"Kopi ini sangat bernilai tinggi, baik untuk konsumsi domestik maupun ekspor, mengingat tingkat konsumsi kopi dunia mengalami peningkatan. Minum kopi saat ini sudah menjadi suatu lifestyle," ujarnya.

Untuk itu pengembangan kopi dan program 3F agar dapat menjadi perhatian dan fokus Pemerintah Kabupaten Dairi. Hassanudin menyebut sektor pertanian memberikan kontribusi terbesar bagi perekonomian yakni 43,47%.

"Kami mendorong Pemerintah Kabupaten Dairi bersama masyarakat agar bisa mengembangkan pertanian yang lebih modern dan presisi dengan mengadopsi teknologi dan good agriculture yang akan menjadikan Dairi sebagai sumber buah-buahan, sumber bunga, dan sumber lumbung pangan di Sumut," ucapnya.

Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu mengakui pada saat Covid-19, pertumbuhan ekonomi Dairi sempat anjlok, hingga -0,94%. Dengan semangat bersama masyarakat, ekonomi Dairi pada 2022 sudah mendekati 4,5%.

"Sama seperti pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumut yang saat ini juga mengalami pertumbuhan. Optimisme perlu terus kita pelihara dan kita berupaya seperti yang disampaikan Bapak Pj Gubernur Sumut, pertumbuhan ekonomi Dairi terus tumbuh dengan mata pencaharian masyarakatnya yang didominasi dari pertanian dan perdagangan," jelas Eddy.