Geopark Danau Toba Dapat Kartu Kuning UNESCO, Ini Langkah Dilakukan BPTCUGGp Sumut

Presiden RI Joko Widodo, menikmati alam Danau Toba dari Sipinsur Geosite Desa Parulihan, Kabupaten Humbahas.
Sumber :
  • Fanpage Presiden Jokowi

Zumri yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumut itu, menjelaskan bahwa kartu kuning didapatkan Danau Toba hasil rapat di Maroko, beberapa waktu lalu.

Lions Club Medan Tridharma Serahkan Bantuan 50 Tong Sampah ke Pemkab Samosir

"Emang biasanya, green card empat tahun, kebetulan dari hasil ada meeting di Maroko hasil revalidasi kita, dua tahun kategorinya disebut dengan Yellow Card. Kalau dicabut, bukan UNESCO jadinya Red Card," kata Zumri.

Zumri mengungkapkan bahwa Yellow Card diterima Danau Toba ini. Hal ini, menjadi evaluasi bagi stakeholder Pariwisata, untuk bersama-sama membangun dan membenahi danau terbesar di Asia Tenggara kedepannya lebih baik lagi.

New York Times Nobatkan Danau Toba Destinasi Wisata 2024, Tugas Berat BPODT Kelola Potensi Investasi

"Jadi, ini evaluasi bagi kita. Tidak hanya Pemerintah Provinsi saja, bukan saja badan pengelola, tapi seluruh stakeholder Pariwisata, khususnya kawasan Danau Toba," tutur Zumri.

Zumri juga menjelaskan kenapa bisa Danau Toba mendapatkan kartu kuning dari UNESCO. Hal ini, banyak faktor. Apa yang terjadi di lapangan tentu saja, karena banyak kaitannya didalamnya.

Miliki Riwayat Asam Urat, Pria Paruh Baya Tewas Usai Berenang di Danau Toba

"Baik pemberdayaan masyarakatnya, juga kebersihannya juga harus jadi perhatian. Artinya, itu terjadi karena apa dilihat validator atau assesor. Ada hal-hal yang harus kita tingkatkan kembali, kita harus perbaiki kembali. Agar kita menjadi bagian dari UNESCO, Global Geopark Caldera tetap menjadi bagian dari UNESCO," ucap Zumri.

Zumri mengungkapkan bila dilihat dari halaman website UNESCO bukan Danau Toba saja yang dapat kartu kuning. Ada juga dari Italia, China dan negara lainnya.

Halaman Selanjutnya
img_title