Edy Rahmayadi Sindir Pendemo Tidak Memilih Dirinya di Pilgub 2024: Tak Usah

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi marahi massa Bupati Palas di Gubernuran.
Sumber :
  • MEDAN VIVA

VIVA Medan - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi tidak mau ambil pusing banyak pendemo melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Sumut. Menyampaikan untuk tidak memilih dirinya di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumut 2024.

Ini Kata Gubernur Sumut Bobby Nasution Terkait Dirinya Sambangi KPK

Hal itu, diungkapkan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi saat memberikan kata sambutan pada Kick Off Meeting menuju 10 Tahun berturut-turut Opini WTP laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumut, di Hotel Adimulia, Kota Medan, Senin 14 Agustus 2023.

"Ada yang ngomong kemarin itu si Edy tak usah kita pilih lagi, waktu demo, jangan pilih Edy lagi. Tak usah," ucap Gubernur Edy.

Peringatan HBP Ke-61 di Lapas Tanjung, Ditjenpas Sumut Terus Bertransformasi Tingkatkan Pelayanan

Mantan Pangkostrad itu, mengatakan bahwa dirinya sudah tahu siapa yang mengarahkan pendemo menyampaikan tidak memilih dirinya di Pilkada 2024 nantinya. 

"Akhirnya tahu juga aku, siapa yang nyuruh demo. Ngapain demo tak pilih Edy lagi," ucap Gubernur Edy. Tapi, ia enggan membeberkan siapa pihak tersebut.

Sampoerna Academy - PSSI Gelar SPK Indonesia Roadshow 2025, Ciptakan Generasi Pemimpin Masa Depan

Gubernur Edy pun, bekelakar bahwa jika Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan yang mencalonkan diri sebagai Gubernur juga tidak akan dipilih.

 

"Kalau enggak itu lae ku itu yang botak itu, Nababan. Kalau kau jadi gubernur di sini, makin enggak dipilih lah kau, karena lebih lantang dia suaranya daripada aku," ungkap Gubernur Edy.

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.

Photo :
  • Dok Pemprov Sumut

 

Gubernur Edy menjelaskan dalam memimpin Sumut ini, menyindir bukan karena suka atau tidak dan pilih atau tidak. Namun, melakukan tata kelola pemerintahan dan keuangan dengan baik, tanpa dikorupsi.

"Ini persoalan bukan dipilih atau tak dipilih. Tapi soal pengelolaan keuangan kita sudah baik apa belum. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) itu sudah jelas. Gimana mau WTP kalau untuk makan aja susah. Sudah susah dicuri lagi," kata mantan Pangkostrad itu.

Disisi membangun Sumut untuk kesejahteraan rakyatnya. Gubernur Edy mengungkapkan kondisi persawahan di provinsi juga menjadi perhatiannya. Kalau tidak disikapi dengan jumlah penduduk 15 Juta jiwa, tidak akan terpenuhi kebutuhan pokok.

"Saya ingin rakyat sumut ini ayo kita bangun Sumut ini. Apa yang tak punya Sumut ini, 2.5 juta hektare kebun sawit. Sawah sekarang agak terpotong 500 hektare karena kawin terus kita punya anak, cucu, buat rumah lagi," ujar Gubernur Edy.

"Inilah saya mau duduk sama kabupaten/kota ini, saya bilang kita harus ganti 500 hektare ini untuk jadi sawah lagi," ucap mantan Pangdam I Bukit Barisan itu.