Selamatkan Generasi Muda, Prof Ridha Inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia

Inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI) Prof Dr dr Ridha Darmajaya.
Sumber :
  • Istimewa/MEDAN VIVA

"Untuk itu kita harus mempersiapkan generasi ke depan. Ananda kita bukan lagi bertarung dengan manusia saja tapi juga mesin. Untuk itu perlu menyiapkan generasi berkualitas bukan generasi cacat," ajak Prof Ridha.

Saksi Edy Rahmayadi Tuding Pilgub Sumut Diduga Libatkan Pj Kepala Daerah Hingga Parcok

Prof Dr dr Ridha Dharmajaya, SpBS (K)

Photo :
  • Istimewa/MEDAN VIVA

Kehadiran Gerakan Gadget Sehat Indonesia itu pun mendapatkan apresiasi dari Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi.

Saksi Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala Tolak Tandatangani Berita Acara Hasil Rekapitulasi Pilgub Sumut 2024

"Kami akan mendukung setiap gerakan yang mengedukasi masyarakat Sumut khususnya dan Indonesia umumnya. Gerakan seperti ini sebelumnya juga ada seperti gerakan relawan TIK di beberapa kab/kota, yayasan Cerdas Digital, kemudian Pandu Digital. Alhamdulillah hari ini ada GGSI sekaligus sebagi pusat pendidikan, mudah-mudahan ini nanti bisa ke pelosok tanah air di Indonesia," tulis Gubsu yang dibacakan Kadis Kominfo Sumut, Ilyas S Sitorus.

Apalagi bilang Ilyas, berdasarkan data BPS, pengguna internet di Indonesia terus bertambah. Hingga 2022 pengguna internet 200 juta naik 2 juta dari sebelumnya. Bahkan, sering kali pengguna internet tidak dibekali kecakapan digital.

Partisipasi Pemilih di Pilgub Sumut 55,27 Persen, 5 Juta Surat Suara Tak Digunakan

"Sehingga kecakapan digital sangat penting dilakukan agar pengguna gadget cakap secara etika dan aman dalam menggunakan gadget. Apalagi, Indonesia menghadapi bonus demografi, akan menjadi beban jika tidak dipersiapkan sejak dini. Maka sejak saat ini generasi kita harus kita siapkan, jangan sampai gadget yang harusnya membantu akan merusak mereka di masa datang," ungkapnya.

"Kita perlu bekerja sama mengedukasi masyarakat. Khususnya penggunaan gadget dan bagaimana cara menggunakan gadget sesuai umurnya sehingga bonus demografi tahun 2045 bisa kita sambut dengan generasi berkualitas," sambung Ilyas mengakhiri.

Halaman Selanjutnya
img_title