Korban Penganiayaan Ketua PAN Sumut, Proses Hukum Lanjut: Tidak Ada Itikad Baik
- istockphoto.com
Belum sembuh trauma akibat kejadian tersebut, Riduwan mengungkapkan Ahmad Fauzan melaporkannya ke Pimpinan Pusat Tapak Suci dan menyampaikan berbagai informasi yang tidak sesuai dengan fakta yang terjadi dan terkesan menyudutkan dirinya.
"Ada pertemuan tidak sengaja di PP Tapak Suci, beliau (Ahmad Fauzan) menyampaikan tidak sesuai realita kepada Pimpinan Pusat di Yogyakarta. Beliau itu diam-diam bawa orang-orangnya dan menyampaikan segala informasi sepihak yang menurut saya sangat memojokkan," kata Riduwan.
Selanjutnya, Riduwan berangkat ke Yogyakarta untuk bertemu pengurus pusat Tapak Suci saat itu. Namun, bukan perdamaian, malah Ahmad Fauzan cs menyudutkan dirinya kembali.
"Saya datang ke Yogyakarta, mereka tidak tahu saya datang, sampai disana tidak ada salaman, tidak ada pembicaraan dari hati ke hati, di forum terbuka itu, saya semakin disudutkan," ungkap Riduwan.
Riduwan kembali menegaskan meminta kepada pihak kepolisian untuk menjalankan proses hukum terhadap Ahmad Fauzan cs. Karena, proses hukum ini menjadi ikhtiar dirinya, untuk tetap menjaga keselamatan dirinya, keluarganya, dan rasa keadilan sebagai rakyat biasa yang menjadi korban pemukulan di hadapan orang banyak.
"Mental saya terganggu saya tidak dapat beraktivitas dengan baik dalam sehari-hari, apalagi beliau masih berkegiatan di muka umum dan memiliki kekuasaan sebagai orang yg berkuasa di Sumatera Utara ini. Saya percaya pihak kepolisian akan membela rakyat yang terzolimi atas nama hukum, itu motto Polri, mengayomi rakyat," tutur Riduwan.
Sebelumnya, Ahmad Fauzan mengaku heran dengan cepatnya dan terkesan dipaksakan penetapan tersangka dirinya oleh petugas kepolisian. Karena, dalam kasus ini dirinya baru sekali dipanggil dan dimintai keterangan oleh penyidik Polres Padangsidimpuan.