Kantongi 56 Medali di Peparnas 2024, Ketua NPC: Maksimalkan Peluang Emas di Nomor Tersisa

Atlet para panahan Sumut tampil di Peparnas 2024.
Sumber :
  • Dok NPC Sumut

VIVA Medan - Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Tahun 2024 di Solo, hingga Kamis malam, 10 Oktober 2024. Kontingen Sumut, total mengantongi 22 medali emas, 18 perak, dan 16 perunggu. Atas hal itu, Sumut optimis masuk jajaran tiga besar. 

Atlet NPC Sabet Medali Emas di Peparnas 2024, Siti: Berjuang untuk Mama

Ketua NPC Sumut, Alan Sastra Ginting mengungkapkan pihaknya, optimis Sumut masuk dijajaran lima besar, pada perolehan medali emas. Termasuk, optimalkan medali sisa pertandingan Peparnas.

"Kita coba petakan dan maksimalkan peluang medali emas di nomor tersisa," ucap Alan dalam keterangannya, Jumat 11 Oktober 2024.

164 Orang Kontingen NPCI Sumut Dilepas Peparnas 2024 di Solo, Pj Gubsu: Saya Harap Posisi 3

Alan menilai masih ada peluang medali di nomor tersisa sejumlah cabang olahraga. Seperti renang, atletik, angkat berat, dan catur masih punya kans medali emas. 

"Memang dari tiga hari perlombaan yang telah berlangsung banyak sekali dinamika persaingan. Mudah-mudahan kita bisa capai target di posisi lima besar," jelas Alan.

Peparnas 2024 di Solo, NPC Sumut Optimis Tembus 5 Besar Perolehan Medali

Ketua NPC Sumut, Alan Sastra Gitning (baju putih) bersama Yecikarani Clarita Situmorang raih medali emas Peparnas 2024.

Photo :
  • Dok NPC Sumut

Kontingen NPC Sumut masih naik diposisi tiga klasemen sementara perolehan medali. Medali kembali disumbangkan dari sejumlah cabang olahraga. Termasuk medali emas yang kembali diperoleh melalui cabor para renang. 

Berlangsung di Kolam Renang Intan Pari, Kabupaten Karanganyar, pada Kamis kemarin. Medali emas dipersembahkan Yecikarani Clarita Situmorang.

Tampil di final 100 meter gaya dada S13 putri, atlet berusia 14 tahun itu mampu finish tercepat dengan catatan waktu 01:47.87 detik. Sedangkan atlet DKI Jakarta, Firstania Kayla Amir harus puas medali perak dengan catatan waktu 01:51.89 detik. 

Usai perlombaan, Yecikarani mengaku medali emas secara khusus ia persembahkan kepada pelatih dan juga masyarakat Sumut. Dirinya pun bertekad bisa meraih emas kedua di nomor final 50 meter gaya dada putri pada Sabtu 12 Oktober 2024 mendatang.

"Tadi aku jaga cepat di awal, tapi di 50 terakhir itu penghabisannya. Jadi, benar-benar dimaksimalkan. Akhirnya finish terdepan," kata Yecikarani.

Sementara, pada cabor para taekwondo yang berlangsung di Auditorium Universitas Sebelas Maret, Sumut mengantarkan dua atletnya ke final. Mereka yakni Muhammad Rizki di kelas under 70 kilogram K44 putra dan Rizki Ilhamsyah Tanjung di kelas under 70 kilogram K41 putra. 

Selain lolos final, satu medali perunggu juga berhasil dipersembahkan Mila Sapriani melalui kelas under 52 kilogram K44 putri. 

Tambahan dua perunggu akhirnya diraih melalui cabang olahraga para panahan yang berlangsung di Lapangan Kota Barat, hari yang sama. Perunggu pertama melalui nomor Compound open perorangan putra, Guntur. 

Kemudian perunggu kedua juga dipersembahkan di nomor double compound daksa putra, yakni pasangan Guntur/Rajali setelah mengalahkan Jawa Barat dengan skor 147-145. 

Meski gagal merebut emas, namun pelatih para panahan Sumut, Budiono tetap salut dan bangga atletnya telah berjuang maksimal. Apalagi, harus diakui semua pemain elit juga bertanding di nomor tersebut. 

"Kita masih punya kans medali di individual Standart bow melalui Asmen Sihotang. Secara target harusnya di nomor double compound kita bisa minimal emas. Tapi, dapat perunggu tetap kita syukuri. Emasnya mudah-mudahan bisa direbut melalui final compound putra besok," kata Budiono. 

Setelah sekian hari, akhirnya cabang olahraga tenis lapangan kursi roda sukses persembahkan medali perunggu melalui nomor ganda putra nasional. Berlangsung di Lapangan tenis Manahan, Solo hari yang sama. Sumut yang diperkuat Reza Aulia/ Adi Saputra menang atas pasangan Kalimantan Selatan Nurdin/Rizal dua set langsung 6-2 dan 6-4. 

Torehan perunggu patut disyukuri pelatih tenis lapangan kursi roda Sumut, Alferiyon. Menurutnya, perunggu yang diperoleh adalah buah perjuangan timnya sehingga bisa merebut medali perdana di Peparnas kali ini. 

"Memang level lawan kita lebih baik, apalagi mereka adalah atlet pelatnas dan tim elit. Kita sudah berjuang maksimal untuk lolos final, tapi usaha kita sampai semifinal saja. Tapi, di perebutan perunggu anak-anak juga sudah berjuang keras agar pulang ke Sumut tanpa tangan kosong," katanya. 

Sementara, tuan rumah Jawa Tengah masih memimpin perolehan medali dengan mengoleksi 103 emas, 76 perak, dan 74 perunggu. Diikuti Jawa Barat di peringkat dua dengan 76 emas, 72 perak, 76 perunggu. Sedangkan DKI Jakarta naik ke posisi tiga klasemen menggeser Riau dan Sumut dengan 20 emas, 22 perak, dan 20 perunggu.