Binaraga Fitness PON 2024 Aceh-Sumut Pertaruhan untuk PON 2028 NTB-NTT
- Aris Dasril/VIVA Medan
VIVA Medan - Binaraga dan fitness di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut tahun 2024 menjadi pertaruhan pada PON 2028 NTB dan NTT. Pertaruhan tersebut, bila ditemukan kasus penggunaan doping pada PON 2024 ini akan terancam tak dipertandingkan di PON 2028.
Hal tersebut dikatakan Ketua Umum Pengurus Pusat Perkumpulan Binaraga Fitness Indonesia (PP PBFI), Irwan Alwi saat pembukaan cabor binaraga fitness PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Four Points Hotel Medan, Selasa 10 September 2024.
"PON Papua ada 4 kasus doping, sehingga kami komitmen bersama pemerintah melalui KONI dan Kemenpora, bahwa bila ada kasus doping di PON 2024 ini maka kita akan off satu periode PON tidak bisa menjadi peserta PON," ungkap Irwan Alwi.
Turut hadir Ketua Harian PB PON XXI Aceh-Sumut 2024 Wilayah Sumut, Baharuddin Siagian, Ketua PBFI Sumut, Herri Zulkarnaen Hutajulu dan ketua PBFI se-Indonesia juga para atlet yang tampil di PON 2024 ini. PON 2024 ini diikuti 84 atlet dari 29 provinsi atau kontingen.
Sedangkan nomor binaraga dan fitness yang dipertandingkan di PON 2024, binaraga 8 kategori (55 kg, 60 kg, 65 kg, 70 kg, 75 kg, 80 kg, 85 kg dan 85+ kg). Men's sport physique 2 kategori, up to 170 cm dan over 170 cm. Men athletic physique up to 175 cm dan eksebisi women model physique.
Irwan menuturkan, bila penegasan ini karena ditemukannya kasus doping tiga kali kasus doping tiga periode PON sebelumnya. Hal inilah yang membuat pihaknya mewajibkan peserta PON memiliki sertifikat Anti Doping Education and Learning (ADEL). "Jika tidak memiliki sertifikasi ADEL, maka atlet tersebut akan didiskualifikasi sebagai peserta PON. Sulit untuk mendapatkan sertifikasi ADEL," sebut Irwan.
Katanya, ADEL ini diberlakukan bagi 28 atlet yang mengikuti Olimpiade, karena itu syarat harus memiliki sertifikasi ADEL. Hal inilah yange membuat KONI Pusat memberlakukan binaraga wajib sertifikat ADEL. Katanya, cabor Binaraga di PON XXI ini menjadi olahraga pelopor untuk memberlakukan sertifikat ADEL tentang edukasi doping. "Namun, dengan memegang sertifikasi ADEL tidak serta merta tidak bisa jamin bahwa dia bebas doping," katanya.
Sedangkan Ketua Umum PBFI Sumut yang juga Ketua Panitia Pelaksana, Herri Zulkarnaen Hutajulu menambahkan, fokus PON 2024 ini memang pada penggunaan doping bagi atlet. Ia pun mengingatkan semua atlet binaraga dan fitness untuk menjunjung tinggi sportivitas.
"Kita harapkan semua sudah bebas doping, semua atlet atlet natural tidak menggunakan doping. Sehingga kita menjunjung tinggi sportif, kita jalin kebersamaan dan sportivitas," sebut Herri.