Pimpinan Baleg DPR RI Dilempar Saat Mendengar Aspirasi Massa yang Menolak Revisi UU Pilkada

Pimpinan Baleg dan Komisi III DPR RI dilempari saat menemui massa aksi di depan Gedung DPR RI, Kamis 22 Agustus 2024.
Sumber :
  • VIVA/Yeni Lestari

Sebelumnya diberitakan, ribuan massa dari sejumlah elemen melakukan aksi demonstrasi di sejumlah titik untuk menolak pengesahan revisi UU Pilkada. Salah satu titik demonstrasi yaitu depan Gedung DPR/MPR RI.

Resmikan Masjid ke-49 di Langkat, Ijeck: Insyaallah Kampung Ini Berkah

Sekjen Partai Buruh, Ferri Nuzarli, aksi unjuk rasa ini tidak hanya akan melibatkan anggota Partai Buruh, tetapi juga akan didukung oleh ribuan buruh, tani, dan nelayan dari berbagai daerah seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.  

"Kami akan mengawal sidang paripurna DPR RI di Badan Legislasi (Baleg) yang mungkin akan mengubah putusan MK Nomor 60. Kami hadir bersama sekitar 5.000 massa, tetapi jumlahnya bisa lebih besar," ujar Ferri dalam konferensi pers yang digelar di Hotel Mega Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu 21 Agustus 2024.

Kejar Mimpi Wealth Fest, CIMB Niaga Ajak Mahasiswa USU Berinvestasi Pakai Octo Mobile

Selain dari kalangan buruh, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) juga turut meramaikan aksi demonstrasi ini. Mereka menggelar aksi di depan Gedung DPR RI pada Kamis 22 Agustus sebagai bentuk dukungan terhadap putusan Mahkamah Konstitusi mengenai Pilkada.

Pimpinan Baleg dan Komisi III DPR RI dilempari saat menemui massa aksi di depan Gedung DPR RI, Kamis 22 Agustus 2024.

Photo :
  • VIVA/Yeni Lestari
Unimed Kunjungi Kedutaan Indonesia di Wasingthon DC, dalam Perkuat Visi Pendidikan

Melalui akun Instagram resmi mereka, BEM UI mengumumkan bahwa aksi akan dimulai pukul 09.00 WIB, dengan titik kumpul di Lapangan FISIP UI dan titik aksi di Gedung DPR RI. "Kami mengajak seluruh mahasiswa dan masyarakat untuk bergabung dalam aksi massa mengawal putusan MK," demikian seruan BEM UI dalam ajakan yang disebarluaskan melalui media sosial.

Tak hanya di DPR, aksi penolakan terhadap RUU Pilkada juga berlangsung di depan Mahkamah Konstitusi. Kali ini, yang turun ke jalan adalah Eks Aktivis '98 dan sejumlah guru besar yang dengan tegas menolak perubahan UU Pilkada.

Halaman Selanjutnya
img_title