Kunjungi Sumut, Ridwan Kamil Bawa Misi Dongkrak Bank Sumut hingga Terapkan Pesantren Mandiri

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil ungkapkan maksud kedatangannya ke Sumut.
Sumber :
  • MEDAN VIVA

"Ada program untuk dhuafa kredit tanpa bunga dan tanpa rentenir. Tapi kreditnya, berlima itu, juga dijadikan satu studi kasus. Untuk bisa mungkin membantu masyarakat dhuafa di Sumaetra Utara," jelas mantan Wali Kota Bandung itu.

Warga Padati Open House Lebaran di Rumah Pribadi Edy Rahmayadi

Ketiga, lanjut Kang Emil, permintaan Gubernur Sumut, Edy Rahyamadi agar BJB untuk berbagi ilmu dalam perkembangan perbankan secara kompetitif.

Penandatanganan kerjasama Pemprov Sumut dengan Pemprov Jabar.

Photo :
  • Pemprov Sumut
Edy Rahmayadi dan Pj Gubernur Sumut Salat Idulfitri Bersama Ribuan Masyarakat

"Bank Jabar diminta oleh Pak Gubernur untuk sharing bagaimana perbankan daerah yang kompetitif. Seperti diketahui Bank Jabar ini, terbaik kalau di daerah tumbuh 20 persen memberikan dividen (keuntungan) Rp 1 triliun ke pemerintah daerah dan pemegang saham," jelas Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil mengungkapkan, Bank BJB dikelola bisnis dengan baik, itu bisa dicontoh oleh Bank Sumut yang merupakan Bank milik Pemprov Sumut.

Gerakan ABC Dapur MasteRasa Bagikan 12.000 Paket Kebaikan Ramadan di Medan

"Artinya kalau dikelola bisnis dengan baik itu bisa di Sumatra Utara," tutur politisi Partai Golkar itu.

Sementara itu, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengatakan memuji perkembangan Bank BJB dibawah kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Sehingga Bank Sumut akan berguru kepada Bank BJB.

"Kondisi perekonomian khususnya bank perbankan di Bank Jabar ini, yang akan menjadikan pembelajaran untuk Sumut. Sehingga beliau datang ke sini," tutur mantan Pangkostrad itu.

Gurbernur Edy mengapresiasi Kang Emil sudah mau berbagi ilmu ke Sumut atas perkembangan Bank BJB. Termasuk pembinaan UMKM mandiri di pesantren di Sumut.

"Saya apresiasi untuk saudara saya Gubernur Jabar. Akan memberikan pengetahuan yang pertama kepada Bank Sumut. Kedua kepada pemilik2 owner pesantren. Nanti lebih jelasnya biar beliau yang menyampaikan," kata mantan Ketua Umum PSSI itu.