Habib Rizieq Soal Perbedaan 1 Syawal 1444 H: Kalau Raya Jumat, Salat Idnya Sabtu Ikut Pemerintah

Habib Rizieq Shihab.
Sumber :
  • IBTV

VIVA - Imam Besar Front Persaudaraan Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab meminta potensi berbedanya penetapan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah hendaknya tak menjadi perbedaan bagi umat muslim dalam menetapkan 1 Syawal 1444 H. 

Pengendalian Inflasi Usai Idulfitri dan Libur Nasional, Ini Pesan Tito Karnavian

Habib Rizieq Shihab mengajak masyarakat belajar menikmati perbedaan. Diketahui, ormas Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada Jumat, 21 April 2023. Dengan demikian, warga Muhammadiyah akan mengakhiri puasa Ramadan pada Kamis, 20 April 2023, dan melaksanakan Salat Idul Fitri keesokan harinya.

Sementara pemerintah melalui Kementerian Agama baru akan menggelar sidang isbath penentuan awal bulan Syawal atau hari raya Idul Fitri 1444 H pada Kamis sore ini.

Selama Angkutan Lebaran 2024, KAI Sumut Angkut 187.584 Penumpang

"Belajarlah lapangkan dada kita, saudara. Belajarlah kita untuk bisa menghormati saudara-saudara kita yang berbeda dengan kita, selama mereka punya dalil yang bisa dipertanggungjawabkan jangan merasa benar sendiri," kata Habib Rizieq dikutip dari Youtube IBTV, Kamis, 20 April 2023.

Menurut Habib Rizieq, ada perbedaan metode dalam penetapan bulan dalam Islam, yakni metode hisab dan rukyah. Bahkan, kata dia, perbedaan juga berpotensi terjadi pada metode hisab itu sendiri. Sebab, potensi perbedaan secara hisab bisa terjadi dari kriteria derajat ketinggian bulan yang disepakati.

Selama Angkutan Lebaran 2024, Bandara Kualanamu Melayani 367.939 Penumpang

"Kalau orang pakai hisab terus dia punya kriteria yang sudah kelihatan di atas 0 derajat dia (masuk) tanggal baru, kalau kriterianya seperti itu Jumat lebarannya. Tapi ada yang ngitung hisab ini kiranya masih dibawah 2 derajat, jadi bagi mereka di bawah 2 derajat itu belum tanggal baru, karena dalam ilmu imkanu rukyah yang di bawah 2 derajat enggak mungkin bulan kelihatan, sehingga dengan ilmu hisab juga mereka bisa membulatkan bulan Ramadhan menjadi 30 (hari), artinya berdasarkan hisab pun mereka bisa menetapkan Ramadan hari Sabtu. Apalagi yang punya prinsip 8 derajat kalau dia menetapkan kriterianya harus 8 derajat maka lebarannya Sabtu," ujar Habib Rizieq.

"Jadi itu sama-sama hisab beda saudara. Jadi jangan kaget jadi enggak semua hisab itu lebarannya Jumat ada yang hisab lebarannya tetap Sabtu. Kenapa? karena berbeda di kriteria," sambungnya.

Halaman Selanjutnya
img_title