Tuntaskan Banjir Kota Medan, Rico Waas Siap Sinergi dengan Kepala Daerah Bidangro
- Istimewa/VIVA Medan
Sistem pengendalian banjir di Medan, menurut Rico Waas, tidak terlepas dari wilayah lingkar Kota Medan sendiri. Bahwa Medan secara geografis dikelilingi berbagai sungai yang berbatasan dengan daerah tetangga seperti Deli Serdang, Binjai dan Karo. Hal ini akan menjadi atensi serius pihaknya untuk bersinergi dengan para kepala daerah di kawasan Binjai, Deli Serdang, dan Karo (Mebidangro).
"Nah yang paling penting lagi adalah terkadang masyarakat kita belum mampu untuk memilah sampah yang dibuang. Perilaku membuang sampah sembarangan ini harus mampu kita edukasi dengan baik kepada masyarakat kita. Karena ini sangat berhubungan semuanya sebagai penyebab banjir terjadi di Medan," kata dia.
Rico menegaskan dibutuhkan peran serta semua pihak untuk menuntaskan persoalan banjir di Ibukota Provinsi Sumut, karena siapapun yang diberi mandat untuk mengurus Medan, pasti memiliki komitmen untuk memperbaiki kota ini.
"Artinya kita ke depan harus bareng-bareng mengerjakannya, jangan saling menyalahkan kenapa terus banjir tetapi sama-samalah kita membuat Medan tidak banjir lagi di masa mendatang. Kita harus merefleksi diri kita untuk peduli dengan lingkungan sekitar dulu, misalnya tidak lagi membuang sampah sembarangan," pungkasnya.
Narasumber lain, Prof Nurlisa Ginting dalam kesempatan itu memberikan beberapa masukan kepada pemko untuk mengendalikan banjir di Medan. Pertama, harus ada komitmen bersama dengan kepala daerah se-kawasan Mebidangro untuk sama-sama mengendalikan masalah ini. Kedua, ada inovasi kebijakan yang dibuat oleh wali kota terhadap pola pembangunan di Medan.
"Memberhentikan pembangunan Kota Medan kan enggak bisa dan kita juga enggak bisa memberhentikan pembangunan perumahan ataupun fasilitas-fasilitas misalnya di Deliserdang atau di Tanah Karo yang semua ini berpengaruh terhadap Kota Medan. Jadi kita harus sungguh-sungguh mengerjakannya seperti kata Bang Riko tadi. Bahwa harus ada kerjasama antar pemerintah kota dengan kabupaten di kawasan Mebidangro. Sebab banjir di Medan tidak hanya air dari dalam kota saja melainkan kiriman dari daerah lainnya," papar dia.
Narasumber lainnya dari kalangan akademisi teknik sipil, Makmur Ginting, mengungkapkan penanganan banjir di Medan memang membutuhkan pendekatan khusus. Mengingat sejumlah sungai yang berada di Medan merupakan wewenang dari Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II.