Wajibkan Pakaian Adat di Pemko Medan, Bobby Nasution Diganjar Anugerah Kebudayaan PWI 2023

Wali Kota Medan Bobby Nasution terima anugerah kebudayaan PWI.
Sumber :
  • Istimewa/MEDAN VIVA

VIVA - Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution menerima Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2023, karena dinilai kepeduliannya menjadikan pakaian adat wajib dikenakan di lingkungan Pemko Medan.

Pamannya Sempat Jadi Sorotan, Ternyata Bobby Nasution Lantik Topan Ginting Sebagai Pj Sekda Medan

Ganjaran yang diterima Bobby itu, salah satu dari 10 kepala daerah yang juga menerima Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2023, dalam rangka menyongsong Hari Pers Nasional (HPN) 2023, di Medan, Sumatera Utara, 7-9 Februari 2023.

Alasan PWI menyematkan anugerah tersebut, karena Bobby dinilai sukses mengembangkan sandang di Kota Medan menjadi fashion sehari-hari.

11 Orang Daftar ke Demokrat untuk Pilgub Sumut 2024, Ada Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution

“Saya telah mewajibkan pegawai negeri di lingkungan Pemerintahan Kota Medan untuk mengenakan pakaian dinas harian  khas daerah pada setiap Jumat," jelas Bobby saat persentase di Kantor PWI Pusat Jakarta, beberapa waktu lalu.

Baca juga:

Usung Sumut Sehat, Cerdas dan Bermartabat, Barry Simorangkir Maju Bacalon Gubsu 2024

Bobby saat persentase dihadapan tim juri yang terdiri dari para wartawan senior, akademisi, hingga pengamat kebudayaan dan seni, mengatakan, Kota Medan merupakan kota yang mulikulutral, kota yang memiliki  suku dan adat yang beragam.

Akan tetapi pakaian tersebut umumnya hanya dikenakan saat upacara adat saja. Pada hal, menurut Bobby,  pakaian adat tersebut tidak perlu menunggu upacara adat baru dikenakan. Pakaian adat itu mestinya bisa dikembangkan menjadi busana sehari-hari dan dikenakan kapan saja sesuai dengan selera zaman now.

Bobby yang merupakan lulusan S2 Fakultas Manajemen dan Bisnis - Institut Pertanian Bogor ini, melihat peluang di bidang sandang itu dan memutuskan untuk mengembangkannya karena memiliki prospek yang bagus dan menjanjikan secara ekonomi bagi pelaku usaha kecil dan menengah serta masyarakat pada umumnya.

"Harapannya, dapat meningkatkan penjualan dari pelaku UMKM yang ada di Kota Medan, khususnya kain ulos dan songket yang menjadi ciri khas Kota Medan,” kata Bobby.

Wali Kota Medan Bobby Nasution. (Dok Pemko Medan)

Photo :
  • -

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa kain adat baik itu ulos maupun songket umumnya masih dihasilkan secara tradisional sehingga produksinya terbatas dan kurang memberi dampak kepada pengrajin kain adat.

Apalagi busana adat itu masih terbatas penggunaannya untuk upacara ada saja. Kondisi itu mendorong suami Kahiyang Ayu, putri Presiden Joko Widodo, itu mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis kearifan lokal.

“Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, kami berupaya untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan berbasis kearifan lokal,” katanya.

Salah satu upayanya melalui Program Satu Kelurahan Satu Sentra Kewirausahaan (Saka Sanwira). Saat ini, program tersebut tengah dikembangkan melalui kolaborasi OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait dengan sasaran para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dan pengrajin binaan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Medan.

Untuk itu, para pelaku UMKM bersama pengrajin binaan Dekranasda yang bergerak di bidang sandang diberikan wadah untuk mengembangkan diri dalam bidang fashion. Melalui pemanfaatan ekonomi digital, Pemerintah Kota Medan memberi dukungan promosi potensi keunikan dan keunggulan daerah Kota Medan dalam bidang sandang.

Dengan basis kearifan lokal, pewarnaan kain adat dilakukan  dengan menggunakan pewarna alami dari  buah, daun, kulit, dan bunga mangrove untuk batik. Selain itu, daun, kulit, bunga, dan buah mangrove juga digunakan untuk motif kain, pakaian, tas dan produk-produk hasil kerajinan lainnya.

Pemko Medan tidak hanya mengembangkan produknya, tetapi juga pemasarannya. Bobby memanfaatkan platform digital untuk pemasarannya. Pemerintah Kota Medan telah bekerja sama dengan Tokopedia, Gojek, Shopee Medan dan lainnya. Kerja sama dengan  Tokopedia, melalui kampanye 'Yang Lokal Yang Juara'.

Sedangkan kerja sama juga dijalin dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) dalam pemberdayaan usaha kecil dan menengah.