Aksi Edy Rahmayadi Mengemudikan Becak Motor, Usai Tinjau Pasar di Simalungun

Cagub Sumut, Edy Rahmayadi mengendarai becak motor saat berkunjung ke Kabupaten Simalungun.
Sumber :
  • BS Putra/VIVA Medan

VIVA Medan - Calon Gubernur Sumut nomor urut 2, Edy Rahmayadi mendatangi becak motor (Betor) yang terparkir di depan Pasar Tiga Raya, Jalan Siantar Seribu Dolok, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, Sabtu siang, 19 Oktober 2024.

Mantan Pangkostrad itu, meminta kepada bapak pembawa becak motor itu, menghidupkan mesin betor tersebut. Secara spontan, Edy Rahmayadi yang mengemudikan becak motor tersebut, dengan membawa istrinya, Nawal Lubis. Sontak aksi Edy Rahmayadi ini, menjadi sorotan masyarakat sekitar yang mengendarai betor sendiri. Dia mengendarai betor itu, dari pasar tradisional hingga lokasi kampanye sekitar 1 kilometer. Sambil mengendarai becak motor itu, Edy Rahmayadi bersama timnya menyapa masyarakat sepanjang ruas jalan tersebut. Di lokasi kampanye, Edy Rahmayadi bertatap muka dengan ratusan masyarakat. Sebelumnya, di Pasar tradisional itu, antusias pedagang dan masyarakat melihat kedatangan Edy Rahmayadi. "Ada bapak Edy Rahmayadi, bapak Gubernur, bapak Gubernur, sukses selalu," ucap pedagang sayur yang dihampiri Edy Rahmayadi bersama istrinya, Nawal Lubis.

Mantan Ketua Umum PSSI itu, mendengar keluhan masyarakat harga kebutuhan pokok merangkak naik dan begitu pedagang mengeluhkan kondisi Pasar Tiga Raya yang memperhatikan. Edy Rahmayadi membeli sejumlah kebutuhan pokok dari pedagang. Ia menyoroti harga bawang merah dan cabai rawit yang merangkat naik di pasar tradisional tersebut.

"Harga bawang merah di posisi Rp 35 ribu per kilogram, itu terlalu tinggi dan cabai rawit Rp 30 ribu per kilogram itu terlalu tinggi juga. Mahal ini, rakyat tidak bisa beli. Harus di koreksi itu," ucap Edy Rahmayadi kepada wartawan, usai meninjau Pasar Tiga Raya, di Kabupaten Simalungun.

Gubernur Sumut periode 2018-2023 itu, mengungkapkan kehadiran Pemerintah di pasar ini, untuk melakukan langkah-langkah pengendalian harga kebutuhan pokok ini. Jangan sampai daya beli masyarakat menurun.

Hal ini, bisa memberikan dampak buruk terhadap perekonomian. Karena, petani hingga pedagang pasar merugi, dipicu daya beli masyarakat menurun. "Ada standart harga bawah dan harga atas. Saya datang kesini, kalau mau belanja tidak cukup uangnya. Ini harga harus kita kendalikan. Karena, rakyat harus mampu berbelanja," jelas Edy Rahmayadi.

Edy Rahmayadi mengucapkan terima kasih atas sambutan masyarakat dan pedagang di Pasar Tiga Raya ini. Pastinya, ada aspirasi yang disampaikan kepada dirinya dari pedagang dan masyarakat. Tidak lepas diharapkan bila terpilih jadi Gubernur Sumut kembali, untuk dapat mengendalikan harga kebutuhan pokok ini.

"Saya berterima kasih kepada masyarakat Simalungun, warga Simalungun sangat walcome kepada saya. Mereka keinginan kehidupannya, mereka ingin kesejahteraannya, menginginkan kerukunannya," kata Edy Rahmayadi.

Edy Rahmayadi mengatakan pemerintah harus melakukan revitalisasi pasar tradisional ini. Sehingga memberikan kenyamanan bagi pedagang yang berjualan dan masyarakat yang membeli. "Sangat harus dibenahi ini, ini tidak bisa. Kebutuhan rakyat, kebutuhan masyarakat ini ditentukan oleh pasar ini. Kalau di atas harga ini, bisa memicu inflasi ini. Ini harus diatur lah, ini pemerintah," ujar Edy Rahmayadi.

Edy Rahmayadi mengatakan sudah mempersiapkan program-program dalam pengendalian harga kebutuhan pokok hingga infrastruktur. Karena, pertanian didukung harga pupuk yang normal, ditambah jalan baik. Hal itu, akan membuat harga kebutuhan pokok terkendali.

Edy Rahmayadi menyebutkan bahwa Kabupaten Simalungun merupakan daerah pertanian yang menghasilkan untuk memenuhi kebutuhan pokok di Sumut ini. "Perbaiki jalan ini, untuk mengurangi kos atau biaya. Harus dikendalikan harga, kalau tidak. Masyarakat tidak bisa berbelanja. Kendalikan harga sehingga seimbang dia. Jangan kita datang-datang kita, tidak bisa kita mengendalikan," jelas Edy Rahmayadi.