Viva.co.id: Berita Hari Ini Terbaru Terkini dan Terpopuler

Laju inflasi Sumut pada tahun 2023 sebesar 2,25 %. Angka ini lebih rendah dibandingkan 2022 sebesar 6,12 %. Inflasi Sumut juga lebih rendah bila dibandingkan nasional.

Permasalahan saat ini bukanlah pasokan pangan yang kurang, melainkan jalur distribusi yang cukup panjang. Hal ini perlu menjadi perhatian semua pihak tekait.

Penyumbang terbesar untuk inflasi di Sumut ini, adalah harga beras. Fluktuasi harga beras yang mencapai 7%-9%, terbilang rendah dibandingkan komoditas lain seperti cabai.

Rakor ini untuk menyeimbangkan pangan dari sisi hulu hingga hilir sesuai arahan Presiden Joko Widodo, untuk terus menjaga pangan sehingga bisa tetap stabil secara pasokan

Menko PMK ingatkan tangki penampungan air bersih tersebut, untuk dirawat bersama-sama oleh masyarakat. Agar dapat dimanfaatkan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari.

Sumut mengimplementasikan digitalisasi bidang pertanian, komoditas pertanian seperti cabai, bawang merah, beras dan lainnya sering menjadi penyebab meningkatnya inflasi.

Pra Musrenbang di Kepulauan Nias itu angka kemiskinan menjadi perhatian khusus di Kepulauan Nias, terutama Kabupaten Nias Utara, Nias Selatan, Nias Barat dan Nias.

Pj Gubernur Sumut mendorong APBD pada seluruh proyek fisik dan pengadaan selesai pada Oktober 2024. November dan Desember untuk evaluasi dan membuat laporan.

Dedi Iskandar mengungkapkan harga kebutuhan tidak mampu dikendalikan pemerintah, akan sangat mengkhawatirkan. Sebab, momentum hari besar keagamaan dan libur nasional.

Kenaikan UMP Sumut yang hanya senilai Rp 99 ribu mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, untuk mengendalikan kestabilan harga kebutuhan pokok saat.

Keputusan dan penetapan UMK tahun 2024, diharapkan memberikan rasa keadilan bagi buruh, dengan melihat kondisi harga-harga kebutuhan pokok yang terus mengalami kenaikan.

Kenaikan UMP Sumut ini menjaga kondisi inflasi di Sumut. Sehingga kenaikan UMP juga mendengarkan masukan dari perwakilan perusahaan dan buruh atau pekerja.