Arkeolog Inggris McKinnon : Situs Sejarah di Sumut, Bagian dari Sejarah Dunia

Edy Rahmayadi bersama Arkeolog dunia, Edmund Edwards McKinnon.
Sumber :
  • Pemprov Sumut

VIVA Medan - Situs-situs sejarah di Sumatera Utara banyak, yang merupakan bagian dari sejarah dunia. Untuk itu, diperlukan intervensi Pemerintah Daerah agar penyelamatan situs tersebut mutlak diperlukan dan menjadi perhatian.

Hari Pertama Kerja Pasca Libur Lebaran 2024, Kehadiran ASN Pemprov Sumut 99,49 Persen

Hal itu disampaikan Arkeolog dunia asal Inggris, Edmund Edwards McKinnnon saat bertemu dengan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi di Rumah Dinasnya Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, Minggu 19 Maret 2023. Didampingi sejarawan Unimed, Ichwan Azhari, Mckinnon datang untuk menyampaikan hasil observasinya selama sepekan terhadap berbagai situs sejarah yang ada di Sumut.

Seperti Situs Buluh Cina, Situs Kota Rantang, Situs Benteng Puteri Hijau, serta rumah pengasingan Bung Karno di Brastagi. Selama beberapa hari di Kota Medan, Mckinnon memberikan masukan tentang langkah-langkah yang sebaiknya ditempuh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dalam menyelamatkan berbagai situs sejarah yang terancam hilang.

Warga Padati Open House Lebaran di Rumah Pribadi Edy Rahmayadi

"Situs-situs sejarah di Sumut banyak yang merupakan bagian dari sejarah dunia. Penyelamatannya sekaligus berarti menyelamatkan kepingan sejarah dunia," sebut Mckennon, yang tiga tahun lalu juga pernah bertemu dengan Edy Rahmayadi.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyambut baik kedatangan Mckinnon ini dan mengharap berbagai masukan dari Mckinnon untuk ditindaklanjuti.

Edy Rahmayadi dan Pj Gubernur Sumut Salat Idulfitri Bersama Ribuan Masyarakat

"Saya undang Anda untuk datang lagi ke Sumut, mengobservasi berbagai situs dan warisan sejarah yang ada di Sumut," ujarnya.

Menurut Edy Rahmayadi, dirinya telah berkomitmen sejak dilantik sebagai Gubernur untuk memelihara warisan dan situs sejarah yang ada di Sumut. Hal itu sudah diwujudkan dengan mengalokasikan anggaran Pemprov Sumut antara lain untuk revitalisasi Benteng Putri Hijau. Kemudian, revitalisasi Pusat Islam tertua di Nusantara di Barus, Tapanuli Tengah, dan membangun monumen Pahlawan Nasional Amir Hamzah.

Halaman Selanjutnya
img_title