Pasca Penembakan Eks Anggota DPRD Langkat, Warga Desa Besilam Bukit Lembasa Dirikan Pospam

Warga Dusun VII Desa Besilam Bukit Lembasa mendirikan pos.
Sumber :
  • Istimewa/MEDAN VIVA

VIVA Medan - Masyarakat Dusun VII Bukit Dinding Desa Besilam Bukit Lembasa Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat mendirikan pos pengamanan sendiri di atas tanah hibah Almarhum Paino, anggota DPRD Langkat periode 2014-2019. 

Semarak Sambut PON, 425 Pelari Bertarung Jadi Tercepat di Bukit Lawang Orangutan Trail 2024

Hal tersebut dilakukan dalam rangka mengantisipasi terjadinya konflik serupa, peristiwa penembakan terhadap almarhum yang terjadi beberapa waktu lalu. Dalam hal ini, tanah yang dihibahkan almarhum akan dibangun pos polisi. Sembari menunggu itu, masyarakat berinisiatif mendirikan pospam secara swadaya.

Camat Wampu, Syamsul Adha mengamini adanya pospam dibangun oleh masyarakat Dusun VII Bukit Dinding, Rabu 1 Maret 2023. Ia juga mengakui, pospam didirikan di atas tanah hibah almarhum paino, politisi Partai Golkar.

PLTA Batu Gajah di Langkat Mampu Menghasilkan Listrik 16 Mega Watt

"Lahan yang mau dibangun pos polisi, dibangun sementara pos pengamanan. Dan itu inisiatif pihak desa untuk membuat bangunan seadanya sebagai nanti cikal bakal pos polisi," katanya.

"Posisi pos pengamanan sementara ini di depan lahan yang akan dijadikan pos polisi. Karena proses pematangan tanahnya belum selesai, masih perlu diratakan lagi," sambungnya.

Oknum Kepala SDN di Langkat Dilaporkan ke Komnas HAM, Kemendikbudristek dan DPR RI

Ia menambahkan, saat ini yang melakukan penjagaan secara bergantian yaitu warga Desa Besilam Bukit Lembasa dibantu Bhabinkamtibmas serta Babinsa.

"Karena prosedur pos polisi kan, ranah kepolisian. Jadi kami belum paham akan seperti apa ke depannya," ujar Syamsul.

Sebelumnya, perangkat desa mengusulkan pembangunan pos polisi di dusun tersebut. Alasannya, peristiwa penembakan terhadap almarhum Paino (47) menimbulkan kekhawatiran mendalam dari masyarakat di Desa Besilam Bukit Lembasa Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat Sumatera Utara, Rabu 15 Februari 2023.

Ditambah lagi, rumah-rumah juga berjarak yang dikelilingi oleh kebun kelapa sawit di kampung itu. Tak ayal, masyarakat khawatir peristiwa serupa akan kembali terulang. Selain itu juga, masyarakat menempuh waktu kurang lebih 2 jam untuk sampai ke pusat kota, Kecamatan Stabat dari Desa Besilam Bukit Lembasa.

 

Kapolda Sumut interogasi para tersangka penembakan.

Photo :
  • Polda Sumut

 

Menurut Kades Besilam Bukit Lembasa, Susilawati br Sembiring, almarhum Paino sudah ada memberi hibah atas hak tanahnya untuk dibangun pos polisi pada tahun 2021 lalu. Namun hingga kini, katanya, realisasi rencana pembangunan pos polisi belum mendapatkan titik terang.

"Saya dan warga berharap saat ini kedepan pos polisi dapat terbangun," ujar Susilawati.

"Bagaimana kejahatan itu bisa langsung ditangani, sementara pos polisi itu jauh," tambah Susilawati saat disinggung jarak tempuh dari kampung mereka menuju pusat Kota Stabat.

Dalam kasus pembunuhan terhadap Paino, polisi menetapkan 5 orang sebagai tersangka. Adapun mereka, Luhur Sentosa Ginting alias Tosa (26) yang disangkakan sebagai otak pelaku, Dedi Bangun (38) sebagai eksekutor, Persadanta Sembiring (43), Heriska Wantenero alias Tio (27), dan Sulhanda Yahya alias Tato (27).

Mereka ditangkap tim gabungan Ditreskrimum Polda Sumut dan Satreskrim Polres Langkat dari lokasi terpisah.