Pabrik BioCNG Kapasitas hingga 350 MMBTU Mulai Dibangun KIS Biofuels Indonesia di Labusel

Peletakan batu pertama proyek BioCNG BioMethane di pabrik SIPEF
Sumber :
  • Aris Dasril/VIVA Medan

VIVA Medan - Sumatera Utara (Sumut) kembali menjadi destinasi bagi PT KIS Biofuels Indonesia dalam pemanfaatan energi baru terbarukan dengan menambah pabrik BioCNG. Kali ini, pembangunan pabrik BioCNG komersial bersama PT Tolan Tiga Indonesia pertama di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel).

Ringankan Beban Masyarakat Menjelang Nataru 2025, Asian Agri Gelar Pasar Murah di Sumut

Peresmian pembangunan pabrik dengan kapasitas BioCNG per hari 320 - 350 MMBTU ini sudah dimulai sejak diresmikan di pabrik sawit PT Tolan Tiga Indonesia, Kebun Perlabian Kecamatan Kampung Rakyat Kebun Kabupaten Labusel, Kamis 10 Oktober 2024.

Peletakan batu pertama (grounbdreaking) pabrik BioCNG yang berlokasi di areal Pabrik CPO Perlabian milik PT Tolan Tiga Indonesia (SIPEF Group) itu dihadiri langsung CEO KIS Group Raghunath K.R, Presiden Direktur PT Tolan Tiga Indonesia Peter Bayliss dan Bupati Labusel, Edimin.

Plantation Key Technology Raih Penghargaan Teknologi Pengendalian Ganoderma Terbaik 2024

Raghunath menjelaskan jika pabrik BioCNG yang nantinya memiliki areal seluas 120 meter persegi itu dibangun dengan investasi senilai USD 3,6 juta atau sekitar Rp50 miliar. Pabrik ini nantinya akan mampu memproduksi sekitar 320-350 MMBTU BioCNG setiap harinya. 

"Ini merupakan pabrik BioCNG komersial ketiga yang kita bangun di Sumatera Utara. Nantinya hasil dari produksi BioCNG di pabrik ini akan kita jual ke PT Unilever yang beroperasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei," jelas Raghunath.

Berantas Narkoba, Polres Labusel Sikat 3 Jaringan Pengedar Sabu

Lokasi pembangunan pabrik BioCNG komersial pertama di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel).

Photo :
  • Aris Dasril/VIVA Medan

Raghunat merasa bangga bisa kembali bekerjasama dengan SIPEF Group sebagai entitas Induk PT Tolan Tiga Indonesia dalam pengembangan pabrik BioCNG di Labusel ini. Apalagi SIPEF telah memiliki pengalaman panjang dalam industri kelapa sawit dan selama ini telah mengolah secara mandiri limbah sawitnya menjadi biogas

"Ini wujud komitmen kita bersama untuk menciptakan energi ramah lingkungan dan mengurangi emisi karbon untuk industri kelapa sawit berkelanjutan," sebutnya. 

Pabrik BioCNG yang dibangun KIS Grup 3 diantaranya berlokasi di Sumut dan merupakan pabrik komersil yang menjual gas BioCNG-nya ke Unilever. Sementara 4 pabrik Bio CNG lain berstatus nonkomersil, di antaranya berlokasi di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

"Melalui perjanjian ini, kami pastikan bahwa pabrik BioCNG akan beroperasi selama 15 tahun ke depan. Akan memberi manfaat yang konsisten baik kepada perusahaan kami maupun komunitas lokal," pungkasnya.

Sementara itu Presiden Direktur PT Tolan Tiga Indonesia (SIPEF Group), Peter Bayliss, mengatakan pabrik BioCNG baru ini dibangun dengan model Build Own Operate Transfer (BOOT). Pabrik BioCNG ini merukan tindak lanjut atas keberhasilan Pabrik Biogas yang telah beroperasi secara efisien selama 8 tahun terakhir di PT Tolan Tiga Indonesia. 

“Dengan menambahkan pabrik BioCNG ke operasi kami, kami membuat langkah substansial lainnya menuju pengurangan karbon dan merangkul transisi energi," kata Peter Bayliss.

Peter mengatakan bahwa proyek mereka kali ini dalam rangka mengembangkan teknologi pengolahan limbah. Dengan dukungan kebun sawit seluas 8 ribu hektare, pabrik kelapa sawit PT Tolan Tiga Indonesia mampu memproduksi 55 ton Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit per jamnya. Produksi itu menghasilkan sekitar 33 ton limbah sawit per jam atau sekitar 1100-1200 ton per hari. 

"Selama ini, ribuan ton limbah sawit itu diproduksi kembali menjadi gas sebanyak lebih dari 30 ribu liter kubik. Dengan adanya pabrik BioCNG ini nantinya 60 persen dari produksi gas itu akan diupgrade menjadi BioCNG lalu dibotolkan dan dijual," jelas Peter.