Mantan Pj Walikota Eddy Syofian Berikan Masukan dalam Penyusunan RPJPD Tebing Tinggi 2025-2045

Mantan Wali Kota Tebing Tinggi, Eddy Syofian berikan masukan penyusunan RPJPD Tebing Tinggi 2025-2045.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

VIVA Medan - Pemerintah Kota (Pemko) Tebing Tinggi mengapresiasi masukan dari para mantan Wali Kota yang turut memberikan gagasan, pemikiran, dan saran dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045.

HUT KAI Ke-79, Semangat Berikan Layanan Transportasi yang Terbaik Bagi Masyarakat

Hal ini, disampaikan oleh Penjabat (Pj) Sekda, H. Kamlan SH, saat membuka Rapat Koordinasi yang diselenggarakan oleh Bappeda Kota Tebing Tinggi pada Senin, 9 September 2024, di Aula Bappeda, Jalan Delima, Tebing Tinggi.

Dalam pertemuan ini, Wali Kota Tebing Tinggi periode 2000-2010, Ir. Hafiz Hasibuan, menyampaikan pandangannya bahwa selama masa pemerintahannya, Kota Tebing Tinggi berfokus pada sektor pendidikan, kesehatan, dan perdagangan.

PON 2024 Libatkan 500 UMKM, Pj Gubernur Sumut: Banyak Sektor Terdampak Positif

Hafiz menekankan pentingnya pemberdayaan dan peningkatan pendapatan masyarakat sebagai prioritas utama, mengingat tantangan keuangan daerah yang masih belum sepenuhnya mampu mengakomodir kebutuhan warga.

"Kota ini sesungguhnya sudah lampu kuning karena keuangan daerah belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat," ujar Hafiz.

Pesan Warga Lumban Datu Porsea ke Edy Rahmayadi: Pimpin Kami untuk Kali Kedua

Pj Wali Kota 2010-2011, Eddy Syofian, yang lahir dan besar di Tebing Tinggi, menyoroti bahwa kota yang dulu dikenal sebagai Kota Pelajar dan Kota Lemang telah mengalami berbagai perubahan. "Mengapa keunggulan-keunggulan itu mulai sirna?" tanyanya.

Eddy menjelaskan bahwa Kota Tebing Tinggi, yang pernah terancam statusnya sebagai kota otonom, harus berjuang mengatasi keterbatasan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan luas wilayah yang tidak berkembang.

Para mantan Wali Kota, termasuk OK Zulkarnain dan M. Dimyati, sepakat bahwa RPJPD 2025-2045 harus memprioritaskan pengembangan Tebing Tinggi di bidang kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan UMKM.

Mereka mengingatkan agar pemerintah tidak terlalu ambisius dan fokus pada prioritas yang realistis serta disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. "Kurangi pengadaan tenaga honorer yang membebani keuangan daerah," kata M. Dimyati.

Kepala Bappeda Tebing Tinggi, Erwin Suheri Damanik, menjelaskan bahwa masukan dari para mantan Wali Kota, tokoh masyarakat, dan akademisi sangat penting dalam penyusunan RPJPD 2025-2045. "Arah kebijakan kita adalah mewujudkan Kota Tebing Tinggi yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan," ungkap Erwin.

Pertemuan ini juga mengajak masyarakat dan tokoh intelektual untuk berperan aktif dalam memberikan pendidikan politik kepada warga kota menjelang Pilkada, agar pemilihan pemimpin berdasarkan gagasan dan program yang nyata, bukan sekadar janji politik.

Dialog yang dipandu oleh Ustadz Agus Khoir Nasution ini turut dihadiri oleh para pimpinan OPD, Ketua MUI, praktisi kesehatan, pendidikan, serta pelaku UMKM. Inisiatif Bappeda Tebing Tinggi dalam mengumpulkan masukan dari para mantan Wali Kota diharapkan dapat memperkuat arah pembangunan kota yang lebih baik di masa depan.