Gapeksindo Sumut Soroti Proyek Rp 2,7 Triliun : Tidak akan Selesai Desember 2023

Diskusi Gapeksindo Sumut bahas proyek Rp2,7 triliun.
Sumber :
  • BS Putra/VIVA Medan

VIVA Medan - Gabungan Pengusaha Konstruksi Indonesia (Gapeksindo) Sumatera Utara, menyoroti pelaksanaan pembangunan infrastruktur di Sumatera Utara, menggunakan dana APBD Sumut Rp 2,7 triliun secara multiyears.

Muluskan Langkah Menuju Pilgub Sumut 2024, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran ke NasDem

Penggiat Medsos dan pemerhati Jasa Kontruksi, Ronald Sinaga menjelaskan mega proyek Rp 2,7 triliun, tidak akan selesai sesuai dengan perencanaan, yang dibuat antara Dinas PUPR Sumut, dengan Kerja Sama Operasi (KSO) PT Waskita Karya, PT Sumber Mitra Jaya (SMJ) dan PT Pijar Utama.

"Kita dapatkan datanya dari orang dalam yang terlibat proyek ini yang sudah capek, yang sudah pengen ada perubahan," sebut Ronald dalam diskusi digelar oleh Gapeksindo Sumut, di Kafe Dante, di Jalan Saudara, Kota Medan, Jumat 24 November 2023.

Mobil Terseret Arus Sungai Lau Kemiri di Karo, Satu Orang Ditemukan Tewas

Dalam data dimilikinya, Ronald mengungkapkan bahwa Waskita dan KSO harus mengerjakan 162 ruas dalam satu kontrak. Sehingga dinilai pengerjaan tidak dapat terkontrol dengan baik dalam penyelesaiannya dan tidak akan memberikan pengerjaan yang maksimal dalam pembangunan infrastruktur dirasakan masyarakat nantinya.

"Sayang sekali proyek sebegitu besar. Saya kalau punya dana Rp1,4 Triliun saya gak akan berani mengerjakan proyek 162 ruas dalam satu kontrak. Alasannya bagaimana kita mau mengatur orang di titik-titik berbeda dengan ratusan kilometer. Saya mengerjakan tol cilincing 35 kilometer hanya untung di satu titik," kata Ronald.

Xtrim Medan Gelar Event MAX-5, Ratusan Crosser Tanah Air akan Hadir

Sekdaprov Sumut, Arief Sudarto Trinugroho tinjau progress proyek perbaikan jalan Provinsi di Wilayah Pematangsiantar dan Simalungun.

Photo :
  • Dok Pemprov Sumut

Ronald mempertanyakan siapa yang mengusulkan dan menyarankan dalam proyek multiyears senilai Rp 2,7 triliun dengan 162 titik pengerjaan dilakukan dalam satu kontrak.

Halaman Selanjutnya
img_title