Transformasi Digital, Distribusi Energi Si Melon Tepat Sasaran

Seorang petugas menyusun tabung gas LPG 3 kilogram.
Sumber :
  • BS Putra/VIVA Medan

"Iya, pas aku minta KTP dan KK menolak ada ibu-ibu. Kenapa beli gas ini, saja harus pakai KTP dan KK. Setelah kita jelasi dengan baik, ibu itu mengerti. Karena, apa dilakukan Pertamina untuk kebaikan dalam menyalurkan gas LPG 3 kilogram ini," ujarnya.

Tingkatkan SDM Unggul di Sumut, Bank Sumut dan UGM Jalin Kerja Sama

Lanjut, ia menambahkan sejauh ini pencatatan data tersebut, melalui aplikasi tidak ada masalah. Malah sebaliknya, mempermudah dalam melakukan transaksi."Tidak ada masalah, berjalan baik dan bagus," ucapnya.

Terpisah, seorang mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara, Vina Amira mendukung Pertamina dalam pendistribusian energi, baik itu BBM dan gas LPG menggunakan aplikasi dan dilakukan secara digital.

Tragedi Kecelakaan Maut di Subang, Kadisdik Sumut Ingatkan Sekolah Jangan Paksa Siswa Ikuti Acara

"Ya, sudah saatnya pendistribusian BBM dan gas, mengikuti perkembangan zaman dan teknologi. Sehingga dilakukan secara digital. Pasti, ada plus dan minusnya. Namun, harus dilakukan, karena pengawasan dilakukan sangat muda," katanya kepada VIVA Medan.

Ia mengatakan bahwa Pertamina mengatakan pengawasan melakukan aplikasi, bisa memantau pendistribusian dari hilir ke hulu. Termasuk, dapat mencegah penyelahgunaan setiap pendistribusian energi tersebut.

Edy, Ijeck Hingga Bobby Nasution Diprediksi Maju Pilgub 2024, Ini Strategi Pengamanan Polda Sumut

"Jadi, kalau menggunakan aplikasi. Dari mulai produksi hingga BBM dan LPG dibeli masyarakat dapat dilakukan pengecekan dan pemantauan dengan baik. Sudah pas tingkatkan pelayanan energi berbasis digital dilakukan Pertamina saat ini," ujarnya.

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin mengungkapkan bahwa keberhasilan Pertamina dalam mendistribusikan Bio Solar secara digital. Seharusnya, menjadi awal dari digitalisasi penyaluran energi si melon bersubsidi kepada masyarakat. 

"Tantangan penyaluran LPG bersubsidi secara digital menghadapi masalah yang lebih kompleks dibandingkan dengan BBM bersubsidi. Salah satu tantangannya adalah terkait ketersediaan data masyarakat penerima LPG bersubsidi," kata Gunawan kepada VIVA Medan.

Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin.

Photo :
  • Istimewa/VIVA
Halaman Selanjutnya
img_title