Transformasi Digital, Distribusi Energi Si Melon Tepat Sasaran

Seorang petugas menyusun tabung gas LPG 3 kilogram.
Sumber :
  • BS Putra/VIVA Medan

Dalam pendistribusian LPG 3 kilogram tepat sasaran tersebut, Satria mengungkapkan sudah melakukan sosialisasi dan mengandeng Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dan 33 Pemerintah Kabupaten/Kota. Sehingga transformasi digital dalam pendistribusian LPG 3 kilogram tetap sasaran.

Ledakan Hebat di Perumahan Elit di Medan, 2 Orang Luka-luka

"Kita kepada Pemerintah Daerah, kita juga melakukan sosialisasi dan bersurat juga, membawahi pengawasan pendistribusian gas LPG 3 kg," kata Satria.

Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut juga melakukan sosialisasi dengan roadshow ke kampus-kampus di Kota Medan. Mengajak mahasiswa memberikan edukasi kepada masyarakat dan orang terdekatnya, untuk menggunakan energi sesuai dengan kebutuhan dan menggunakan produk Pertamina berkualitas baik itu, Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga gas LPG.

37.573 Peserta Ikuti Seleksi Rekrutmen PPS Pilkada Serentak 2024 di Sumut

"Kami juga roadshow ke mahasiswa, untuk melakukan sosialisasi subsidi tepat ini, dengan materi gas 3 kg. Kami menilai mahasiswa ini, akademisi yang kami anggap strategi untuk melakukan sosialisasi," ucap Satria.

Satria juga mengharapkan dukungan seluruh pihak dalam mendukung pendistribusian LPG 3 kilogram sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sehingga energi disalurkan tetap sasaran dan memberikan dampak baik di tengah masyarakat.

Pujakesuma Jajal Kekuatan Paguyuban untuk Adi Saputra Jadi Bacawagub Sumut

"Kami berharap dukungan dari berbagai pihak tertentu, untuk edukasi subsidi tepat LPG 3 kg, upaya untuk ketersediaan LPG 3 sesuai dengan surat edaran dari Kementerian ESDM. Termasuk kami meminta media untuk ikut juga melakukan sosialisasi ini," sebut Satria.

Pengelola Pangkalan di Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deliserdang, Eben TM mengungkapkan mendukung upaya dilakukan Pertamina dalam tranformasi digital dalam pendistribusian gas LPG 3 kilogram ini.

"Program ini, sangat baik. Kami sudah melakukan pencatatan secara digital. Setiap konsumen kami meminta KTP atau KK untuk dimasukkan (catat) di dalam aplikasi," kata Eben kepada VIVA Medan.

Ia mengatakan pihaknya mengalami kesulitan ketika masyarakat menolak memberikan KTP dan KK. Sehingga harus diberikan pemahaman terlebih dahulu, sehingga konsumen tersebut, paham.

Halaman Selanjutnya
img_title