Korban Perundungan di Langkat Trauma Berat, Disdik Tak Respon soal Pegang Dada
- M Akbar/VIVA Medan
Pertemuan korban dan pelaku perundungan pelajar SMA di Langkat.
- Istimewa/VIVA Medan
Ia berharap, korban perundungan dapat melihat masa depan yang baik.
"Kita berharap anak-anak kita ini, baik yang menjadi korban ataupun yang melakukan bullying ini, mempunyai masa depan yang baik. Tapi tetap kita lakukan bagaimana pihak korban ini benar-benar juga tidak menjadi korban yang disemena-menakan, tetap dianggap sebagai orang yang diprioritaskan, sehingga kita lakukan pendampingan-pendampingan sampai benar-benar dia sembuh lahir dan batin, tidak lagi mendapatkan rasa depresi, trauma dan lain-lain," katanya.
Ia mengakui sudah mempertemukan kedua belah pihak yang diikuti oleh masing-masing orang tua. Hasil pertemuan, katanya, korban mendapatkan pendampingan psikolog sampai tuntas.
"Kami dari dinas memantau terus kepada anak-anak kita ini, sehingga tidak ada anak-anak kita ini yang menjadi korban yang merugikan masa depannya. Hal-hal terkait dengan yang dibahasakan dengan bully ataupun perundungan ini tidak lagi terulang di sekolah kita, khususnya di SMAN 1 stabat dan umumnya di Republik Indonesia," katanya.
Sebelumya, beredar video berdurasi 30 detik yang menampilkan aksi bullying yang dilakukan pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas negeri (SMA) di Kabupaten Langkat dan viral di media sosial. Pasca viral video itu, orang tua pelaku mendatangi kediaman korban yang berada di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat, Sabtu 14 Oktober 2023 malam.
Informasi dirangkum, aksi bullying atau perundungan menimpa seorang pelajar, korban berinisial A yang dilakukan oleh teman satu kelasnya. Masing-masing mereka berinisial BNQ, FDM dan MS.