Memprihatinkan Bangunan SD di Paluta Sumut, Miliki 2 Kelas dengan Fasilitas Tak Layak

Kepala Ombudsman Sumut, Abyadi Siregar melihat kondisi SD Negeri 100420 di Kabupaten Paluta.
Sumber :
  • Ombudsman Sumut

VIVA Medan - Siswa/siswi Sekolah Dasar (SD) di Dusun Sialang Napa, Desa Singanyal, Kecamatan Dolok, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Sumatera Utara, belum mendapatkan pendidikan yang layak dan jauh dari kata merdeka belajar. HalĀ itu, dialami siswa/siswi SD Negeri 100420 dengan status sekolah kelas jauh (filial) ini.

Guru SD Tewas Tersambar Kereta Api di Kota Medan

Kondisi memperhatikan dari bangunan sekolah, yang hanya berdindingkan papan, beratapkan seng dan lantai semen. Sekolah ini, sempat viral di media sosial. Kondisi itu, membuat sekolah tersebut, minim fasilitas, seperti sekolah pada umumnya.

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar langsung turun meninjau sekolah tersebut, Selasa pagi, 3 Oktober 2023. Abyadi mengungkapkan untuk sampai ke sekolah tersebut, harus berjuang keras. Karena, kondisi jalan sangat buruk. Sehingga mobil digunakan kerap terperosok ke lubang. Kemudian, harus di dorong. Tim Ombudsman Sumut, sempat dilarang warga, untuk datangi sekolah itu, karena kondisi jalan rusak parah.

Viral Perundungan Bocah di Simalungun dan Pelajar SD Jadi Tersangka, Ini Kata Polisi

"Kami mau masuk di jalan menuju sekolah itu, bertanya sama warga. Warga kami tanya pun 'yakin kalian mau ke sana? dengan mobil kalian seperti itu'. Susah masuk ke sana. Karena, kami bandel kami tebak ke sana. Buka sepatu sorong mobil, nyangkut ke lumpur. Itu kondisi tidak hujan, cemana kalau hujan. Macam kubang lah," jelas Abyadi saat dikonfirmasi VIVA, Selasa malam, 3 Oktober 2023.

Abyadi mengungkapkan tiba mereka di Sekolah sekitar pukul 09.30 WIB. Mereka disambut oleh tiga orang guru honorer, yakni Dedi Dores Rambe, Riki Syaputra Nasution dan Manahan Begin Rambe. Hadir juga tokoh pemuda, Mahyudin Nasution yang menghibahkan tanahnya untuk pertapakan gedung sekolah baru itu, serta sejumlah orangtua siswa.

Imbas Kematian Siswanya Diduga Dianiaya, Kepsek SMKN 1 Nias Selatan Dibebastugaskan

Abyadi menyebutkan bahwa sekolah itu, murid berjumlah 41 orang. Kemudian, memiliki 2 ruang saja, yang dibangun hasil swadaya masyarakat, sekitar 2010, lalu.

"Satu ruangan diisi tiga kelas. Kelas 1, 2 dan Kelas 3 berada dalam satu ruang kelas sempit. Begitu juga Kelas 4, 5 dan Kelas 6 ditempatkan di satu ruangan yang juga berukuran kecil," ucap Abyadi.

Halaman Selanjutnya
img_title