Kerap Terancam Krisis Pangan, Ternyata Listrik di Pulau Simuk Nisel Kurang Memadai

Petugas PLN mengangkat tiang listrik untuk dipasarkan.
Sumber :
  • Dok PLN Wilayah Sumatera Utara.

VIVA Medan - Warga di Pulau Simuk, Kecamatan Simuk, Kabupaten Nias Selatan (Nisel), Sumatera Utara ternyata tidak saja merasakan dan sempat krisis pangan. Namun, juga dilanda listrik yang kurang memadai yang dialami warga Pulau Simuk yang terletak pulau terluar.

Liburan Nataru 2022/2025, Diperkirakan 2 Juta Orang Melakukan Perjalanan di Sumut

Warga di Pulau Simuk sempat mengalami krisis pangan, dikarenakan kapal logistik pengangkut kebutuhan pokok tidak bisa berlayar disebabkan cuaca ekstrem dan ombak tinggi.

Camat Simuk, Gentelman Bago menjelaskan krisis pangan sudah terjadi sekitar 8 hari belakangan ini. Masyarakat sudah tidak makan beras lagi, diganti dengan konsumsi roti, mie, terigu, ketan dan sagu. Dampak krisis ini, Bago mengungkapkan membuat anak-anak di Pulau Simuk berjatuhan sakit, seperti diare. Namun, kondisinya tidak begitu parah dan ditangani.

KKP Tangkap 3 Kapal Berbendera Malaysia Curi Ikan di Selat Malaka

"Sudah 8 hari lah (krisis pangan), Beberapa hari ini, tiga hari terakhir ini lah. Ada beberapa yang mencret, tapi tidak tahap kritis. Tapi, tidak seperti biasa dan jumlahnya bertambah. Fasilitas kesehatan ada, Puskemas ada, dokter juga ada," ucap Bago saat dikonfirmasi VIVA melalui telepon selular, Jumat 23 September 2023.

Bago menjelaskan bahwa ada tiga kapal merapat ke Pulau Simuk dari Teluk Dalam dan Tello, yang mengangkut kebutuhan pokok, seperti beras, minyak, gula dan lain-lainya. Sehingga bisa memenuhi kebutuhan pokok masyarakat sekitar 1 bulan kedepan.

Pemprov Sumut Bentuk Tim Reaksi Cepat Penanganan Bencana Hingga Wabah DBD

"Kita sudah mengecek stok beras di bawa dalam kapal itu, bisa bertahan satu bulan," ucap Bago.

Kapal terombang ambing di perairan laut Nias Selatan akibat cuaca buruk.

Photo :
  • Istimewa/VIVA
Halaman Selanjutnya
img_title