7 Ruko di Deliserdang Sumut Roboh, Korban Sebut Ada yang Renovasi

Lokasi 7 unit ruko di Jalan Binjai-Stabat Desa Tandem Hulu II Kecamatan Deliserdang, Sumut roboh.
Sumber :
  • M Akbar/VIVA Medan

VIVA Medan - Sebanyak 7 rumah toko di Jalan Lintas Binjai-Stabat, Desa Tandam Hulu II Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut) mendadak roboh tanpa diketahui penyebabnya, Jum'at 25 Agustus 2023 sekitar pukul 11.30 WIB. Ke-7 ruko itu, kini rata dengan tanah.

500 Warga Sumut Ikuti Program Mudik Gratis Lebaran Tiba di Belawan Medan

Buntut ruko roboh, rumah milik Ahmad Siregar yang bersebelahan, terdampak. Garasi yang terparkir mobil escudo warna silver BK 1076 DQ, tertimpa reruntuhan ruko yang roboh tersebut. Peristiwa itu menghebohkan masyarakat sekitar dan pengguna jalan yang melintas.

Akibatnya, kemacetan mengular panjang dari arah Binjai menuju Stabat maupun sebaliknya. Sebelum kejadian, Ahmad sedang duduk di ruang tamu. Ia mendengar jeritan dari masyarakat di luar rumahnya untuk lari keluar. Istri Ahmad pun nyaris jadi korban.

Tahun 2025, Sumut Targetkan Tambah 100 Lokasi ProKlim

"Istri lari dari dapur mau keluar ke arah garasi, lalu saya tarik. Kalau seumpama gak saya tarik, ketimpa lah istri, jadi korban," ujarnya.

Sebelum kejadian, ia bilang baru pulang untuk persiapan Salat Jumat. Saat itu, hanya berdua saja bersama istri di rumah. Selain garasi dan mobil, Honda Vario warna putih dan kamar rumahnya, terdampak reruntuhan ruko roboh tersebut.

Harga Terjangkau untuk Penuhi Kebutuhan Pokok, PT YAN Gelar Pasar Murah

Mobil salah seorang pemilik ruko yang roboh tertimpa puing bangunan.

Photo :
  • M Akbar/VIVA Medan

Ditanya firasat sebelum kejadian, ia menyebut tidak ada. Tidak ada korban jiwa akibat dari 7 ruko yang roboh itu. Namun demikian, kerugian ratusan juta rupiah dialami ASN Dinas PUPR Langkat, Deliana (49) selaku pemilik ruko.

Deliana menyebut, ruko yang roboh itu dijadikannya sebagai tempat tinggal dan berjualan tas serta pakaian. Saat kejadian, ia tengah bekerja atau tidak di lokasi.

"Dari tujuh ruko, cuma saya sendiri yang tempati, yang lain kosong," katanya.

Menurutnya, ruko itu sudah ditempatinya sejak 10 tahun belakangan. Saat kejadian, sambungnya, ruko miliknya dijaga kakak iparnya, Parida.

"Pemilik warung makanan ayam berteriak gempa-gempa dan saya pun lari ke tengah jalan. Mata saya sudah penuh abu dan gelap," ujar Parida.

Kata Parida, ada salah satu ruko dari ketujuh itu yang tengah direnovasi.

"Ruko sebelah lagi renovasi, ada yang nokok-nokok gitu. Gak tau apa karena itu atau bagaimana lah, yang renovasi itu pun belum ada buka usaha apa-apa," ujar Parida.

Deliana dan Parida mengaku tidak memiliki firasat apa-apa sebelum kejadian. Namun atas kejadian ini, barang-barang dagangan Deliana, tak ada yang dapat diselamatkan.

Pantauan wartawan, petugas PLN juga sudah di lokasi reruntuhan ruko yang roboh. Pasca ruko roboh, aliran listrik di sana padam.