Peringatan Harganas di Samosir, Gubernur Edy Dorong Penurunan Stunting di Sumut

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.
Sumber :
  • BS Putra/MEDAN VIVA

VIVA Medan - Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi mendorong agar penanganan dan upaya penurunan stunting oleh pemerintah kabupaten/kota terus dilakukan secara maksimal. Dengan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ini, perlu memperkuat evaluasi dan pembenahan serta langkah ke depan mengatasi masalah pertumbuhan fisik anak.

Bakal Lawan Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution di Pilgub Sumut 2024, Ijeck: Bersaing Secara Sehat

Pesan itu ia sampaikan pada puncak peringatan Harganas Tingkat Provinsi ke-30, Sumut, yang digelar di Desa Lumban Suhi-suhi, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sabtu kemarin 29 Juli 2023. Harganas yang kerap dijadikan momentum perayaan di berbagai daerah, khususnya Sumut, menurut Gubernur, jangan hanya sekadar memberikan kesan seremonial semata. Namun perlu ada penekanan pada perbaikan kondisi keluarga di Indonesia, khususnya Sumut.

"Karena ini kan setiap tahun kita buat acara. Bagaimana peringatan Harganas ini, bukan acara pesta saja. Tetapi untuk evaluasi," ucap Gubernur Edy.

Ijeck dan Bobby Nasution Bertemu di Jakarta Bahas Pilgub Sumut 2024, Ini Hasilnya

Sedangkan terkait tema peringatan Harganas tahun 2023 yaitu, 'Menuju Keluarga Bebas Stunting Untuk Indonesia Maju', Gubernur menekankan dan mendorong agar pemerintah kabupaten/kota lebih serius dalam hal penurunan angka stunting di daerah masing-masing.

"Kita perlu basis data yang kuat dan harus bergandeng tangan dalam upaya penurunan stunting ini. Memang benar, angka stunting di Sumatera Utara itu sudah turun, namun masih ada daerah yang angkanya tinggi," jelas mantan Pangkostrad itu.

Mengucap Bismillah, Musa Rajekshah : Saya Siap Maju Jadi Calon Gubernur Sumut

Penurunan angka berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 itu, kata Gubernur, menerangkan bahwa angka prevalensi atau jumlah kasus stunting di Sumut berhasil turun 4,7% menjadi 21,1%. Sebelumnya di tahun 2021 prevalensi stunting tercatat 25,8%.

Penurunan stunting tersebut erat kaitannya dengan kondisi kesejahteraan masyarakat, terutama di kawasan pedesaan, yang diperkirakan masih menyisakan masalah stunting. Untuk itu pula, Gubernur mengingatkan kembali bahwa program Membangun Desa Menata Kota menjadi slogan yang di antaranya mengartikan bahwa sumber utama pangan ada di pedesaan dan harus bisa maju.

Halaman Selanjutnya
img_title