Spirit Hijrah Membangun Sumut, Gubernur Edy : Pentingnya Kejujuran dan Kasih Sayang

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.
Sumber :
  • Dok Pemprov Sumut

"Kalau kita melihat dan meneladani Rasulullah berhijrah, langkah pertama yang beliau lakukan adalah mempersatukan Muhajirin dan Anshor. Karena secara bertahap, beliau berusaha melakukan berbagai rekonstruksi di semua aspek kehidupan, sehingga kemudian lahir tatanan baru," sebut Dedi.

Lapas I Medan Kembali Razia Blok Hunian dan Pastikan Bersih dari Peredaran Narkoba

Dedi pun menjelaskan kepintaran Rasulullah menghadapi berbagai perbedaan kelompok, cara pandang dan pemikiran orang-orang masa itu. Bahkan beliau, kata Dedi, sudah punya desain merumuskan pola terbaik menyatukan kelompok yang berbeda.

"Dari segi penamaan saja beliau sudah berhasil. Menyebut nama orang yang hijrah sebagai muhajirin dan menyebut orang yang menerima sebagai Anshor. Tidak ada yang keberatan dengan itu. Jadi pertama beliau sampai ke Madinah, yang ia buat adalah Undang-undang Dasar, kesepakatan dan aturan main," ungkapnya.

Pelantikan PPIH Sumut Embarkasi Medan 1446 H untuk Melayani 8.328 Calon Jemaah Haji

Setidaknya, kata Dedi Iskandar, ada 47 pasal pedoman interaksi sosial antara Madinah dan orang-orang Mekah yang sangat majemuk. Posisinya sama seperti Undang-undang, disusun oleh Rasulullah, sebagai pedoman untuk menyelenggarakan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Apa yang bisa menjadi kiat kita dalam membangun masyarakat madani dalam basis multikultural ini? pertama penegakan keadilan. Ini adalah elemen dasar yang diinginkan oleh setiap warga negara, baik pada ranah hukum, sosial, ekonomi dan lain-lain. Perlakuan yang sama terhadap semua instrument hukum. Hingga tidak ada warga negara yang diperlakukan berbeda dan diskriminatif. Rasul itu membuatnya dalam pasal 21 Piagam Madinah," jelas DIB.

USU Umumkan 18 Anggota Majelis Wali Amanat Terpilih Periode 2025–2030, Ini Nama-namanya

ADengan demikian lanjut Dedi, makna hijrah sebagai washilah membangun Sumut Bermartabat, sangat pantas jika mencontoh keteladanan Rasulullah memimpin masyarakat yang berbeda-beda, juga agama yang berbeda pula. Sama halnya di provinsi ini, Sumut didiami penduduk yang heterogen, multi etnis. Sehingga membutuhkan kepemimpinan yang mengayomi serta adil.