Ratusan Perawat Asal Sumut Jadi Tenaga Medis di Jepang, Jerman dan Arab Saudi

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menepungtawari perawat lulusan Institut Kesehatan Deli Husada dan Medistra.
Sumber :
  • BS Putra/MEDAN VIVA

VIVA Medan - Sebanyak 175 perawat lulusan Institut Kesehatan Deli Husada dan Medistra, Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara. Dinyatakan memenuhi syarat, untuk bekerja sebagai tenaga kesehatan di berbagai fasilitas kesehatan di Jepang, Jerman dan Arab Saudi.

Dukung Pemekaran Sumut Jadi Provinsi Tapanuli, Edy Rahmayadi : Infrastruktur Harus Disiapkan

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi melepas sekaligus menepungtawari keberangkatan ratusan tenaga perawat. Mantan Pangkostrad itu, mengaku bangga dengan lulusan Institut Kesehatan Deli Husada dan Medistra, yang siap bersaing di dunia kerja secara internasional.

Gubernur Edy menyebutkan, bahwa peluang untuk tenaga perawat bisa bekerja di luar negeri didukung dengan tingginya permintaan kepada Indonesia, dimana karakteristik tenaga kesehatan Indonesia ini banyak disukai oleh negara lain. Karena itu posisi penting tersebut menjadi potensi bagi Sumut dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul di bidang ini.

Selebrasi Marselino Ferdinan Duduk di Kursi Usai Cetak Gol Dipantau Striker Timnas Brasil

“Pendayagunaan perawat ke luar negeri ini merupakan kebijakan alternatif dalam rangka optimalisasi pemanfaatan perawat yang menjunjung azas saling menguntungkan, baik antara Indonesia dan negara lain yang menjadi mitra, maupun antara perawat Indonesia dengan pihak yang mendayagunakan,” sebut Gubernur Edy.

Dalam standar global, Gubernur Edy mengungkapkan pendidikan keperawatan didasarkan pada beberapa kriteria atas dasar jenis kompetensi. Dan bentuk pendayagunaan perawat ke luar negeri bisa melalui kerja sama antarnegara seperti Indonesian Japan Economic Partnership (IJEPA), dalam kegiatan penempatan perawat sejak 2008 hingga sekarang.

ADIL Tawarkan CTM Jadi Solusi Ketidakadilan Sosial Penanganan SDA di Deliserdang

“Ternyata perawat Indonesia di Jepang diakui sebagai tenaga kerja yang rajin, disiplin, berperilaku baik, bekerja dengan hati dan gigih dalam usaha untuk bisa menguasai bahasa negara tujuan,” katanya.

Kerja sama ini, lanjut Gubernur, terwujud dalam bentuk kegiatan pengembangan jenjang karir perawat, termasuk di dalamnya kurikulum modul pelatihan keperawatan. Karena itu, pada kesempatan tersebut, ia menyampaikan ucapan selamat kepada 175 orang yang dinyatakan memenuhi syarat untuk bekerja di berbagai fasilitas kesehatan di Jepang, Jerman dan Arab Saudi.

Halaman Selanjutnya
img_title