Harkitnas dan Hardiknas, Gubernur Sumut Sampaikan Pesan Boedi Utomo

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi pimpin upacara peringatan Harkitnas dan Hardiknas.
Sumber :
  • Dok Pemprov Sumut

"Sejalan dengan kurikulum merdeka yang menekankan pelajaran mendalam untuk mengembangkan karakter dan kompetensi, seleksi masuk perguruan tinggi negeri pun sekarang fokus pada kemampuan literasi dan bernalar," jelas Gubernur.

PSAWI Sumut Target 3 Emas PON 2024, Sempat Kesulitan Cari Atlet hingga Disangka Penculik

Termasuk pada pelaksanaan pendidikan di perguruan tinggi, dengan hadirnya program-program Kampus Merdeka, sudah banyak mengedepankan praktek, sehingga tidak sekadar teori.

"Karena itu, Hardiknas tahun ini adalah waktu yang tepat bagi kita semua untuk merefleksikan kembali setiap tantangan. Perjalanan harus kita lanjutkan, agar semua anak bangsa merasakan kemerdekaan sebenarnya," tambah Gubernur.

Buka Pendaftaran Calon Kepala Daerah, Ketua NasDem Sumut : Tanpa Mahar

Usai upacara, Gubernur pun menyaksikan sejenak atraksi Marching Band dari berbagai SMA/SMK di Sumut. Sebelumnya, juga dilakukan penyerahan kendaraan dinas Kepala Sekolah SMA/SMK dan SLB di Sumut, serta dimeriahkan dengan bazar berbagai perusahaan yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Sumut untuk program vokasi dunia usaha dunia industri (DUDI).

Sementara terkait Hardiknas, Kepala Dinas Pendidikan Sumut Asren Nasution mengatakan bahwa peringatan kali ini menjadi penanda bahwa program kerja sama antara SMK dengan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja terampil, telah membuahkan hasil yang baik.

Usai Upacara HBP ke-60, Lapas Siborongborong 'Digruduk' Personel Polsek Siborongborong

"Yang kita lihat sekarang ini, adalah wujud dari program kerjasama itu, dimana kurikulum yang ada di SMK, disesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri. Sehingga ketika tamat sekolah, mereka sudah siap untuk ditempatkan di berbagai perusahaan. Inilah mereka, yang sekarang sudah bekerja di banyak perusahaan," sebut Asren.

Pihaknya berharap agar di masa mendatang, kurikulum pendidikan khususnya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bisa terus menyesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja/industri.