Kasus Wanita Jatuh dari Lift, 33 Saksi juga Mantan Pegawai Bandara Kualanamu Diperiksa

Tim Labfor periksa kondisi lift TKP wanita jatuh dari lift Bandara Kualanamu.
Sumber :
  • BS Putra/MEDAN VIVA

VIVA - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumut, sudah memeriksa 33 orang saksi terkait kasus kematian Aisyah Sinta Dewi Hasibuan yang jatuh dari lift Kualanamu Internasional Airport (KNIA) Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut)

Dua Personel Polda Sumut Juara di Kejurnas Taekwondo dan Karate 2024

Hal itu, disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Pol. Sumaryono kepada wartawan di Mako Polda Sumut, Senin 8 Mei 2023. Ia mengatakan pihaknya, terus mendalami penyeledikan kasus kematian tersebut.

"Kita sampaikan bahwa sampai hari ini kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap 33 saksi," sebut Sumaryono.

Kloter Pertama, 360 Jamaah Haji Asal Kabupaten Asahan Berangkat ke Tanah Suci

Sumaryono menjelaskan dari puluhan saksi tersebut, terdiri pihak pengelola Bandara Kualanamu, yang masih aktif bertugas hingga sudah berstatus pensiun.

"Yang mana dari 33 saksi ini, kita coba menggali peranan dan tugasnya dari pada saat mereka aktif. Karena sebagian besar saksi yang kami periksa ini, bagian dari pihak Angkasa Pura itu sebagian adalah sudah pensiun," ucap Sumaryono.

Pertamina Sumbagut Jamin Ketersediaan Avtur Cukup dan Aman Selama Penerbangan Haji

Sumaryono mengatakan pihaknya melakukan jemput bola dengan memeriksa saksi-saksi, merupakan pensiunan pegawai Bandara Kualanamu, di Jakarta.

"Sehingga kita melakukan pemeriksaan saksi ini, di Jakarta dan membutuhkan panggilan terhadap purnawirawan ini,” jelas Sumaryono.

Sumaryono mengungkapkan pihaknya akan mengurangi keterangan saksi-saksi tersebut. Karena, penyeledikan tersebut. Ingin melihat keseluruhan dari perencanaan, pembangunan hingga perawatan terhadap lift menewaskan wanita itu.

"Belum kita dapatkan, tetapi kita masih menggali kesaksian, dari para pihak yang terlibat dalam pembangunan kontruksi, pengadaan kontruksi, perencanaan kontruksi, juga perawatan dan operasional dari para kontruksi lift ini,” kata Sumaryono.

 

Petugas mengevakuasi jasad wanita terjatuh dari lift Bandara Kualanamu.

Photo :
  • Istimewa/Facebook

 

Sumaryono mengungkapkan pihaknya akan mendalami dan mensinkronkan keterangan saksi-saksi dengan bukti-bukti atau fakta yang ditemukan, pihak kepolisian.

"Dari semuanya, kita ambil keterangan sebagai saksi. Kita harus pahami bahwa mereka adalah saksi. Kita belum tentukan tersangka, karena kita masih dalamai dari penyesuaian dari fakta dan bukti-bukti yang ada,” tutur Sumaryono.

Disinggung ada dugaan kelalaian, Sumaryono mengatakan pihaknya masih mendalami hal tersebut, termasuk bukti-bukti yang ditemukan.

“Belum, masih kita dalami," ujarnya.

Berdasarkan kronologi kejadian, pada Senin malam, 24 April 2023, sekitar pukul 19.30 WIB. Asiah mengantar keponakan bersama ibu keponakan itu, ke Bandara Kualanamu. Keponakan korban, akan terbang ke Malaysia. Usai menemani keponakannya, check in di lantai dua Bandara Kualanamu.

Korban bersama kakak kandungnya turun menuju mobil mereka di parkiran. Tidak lama berselang, keponakan korban, menelpon Asiah untuk naik kembali ke lantai dua, karena ada mau disampaikan secara langsung. Didalam lift, korban sempat menelpon ke keponakan itu, mengatakan dirinya terjebak dalam lift itu.

Kakak korban saat itu, berada di Bandara Kualanamu, langsung mendatangi sekuriti Bandara untuk meminta pertolongan mencarikan Asiah. Karena, ditelpon ke handphone korban sudah tidak diangkat. Pihak keluarga meminta kepada pengelola Bandara Kualanamu untuk membuka rekaman CCTV lift. 

Karena harus ada prosedur dan persyaratan, harus dilengkapi. Sehingga tidak diberikan izin. Pihak keluarga juga sempat diperlihatkan rekaman kamera pemantau. Namun dari sisi lain. Hanya saat, korban memasuki lift. Hal ini, juga yang membuat pihak keluarga kecewa.

Hingga Selasa dini hari, 25 April 2023. Keluarga terus mencari keberadaan korban, tanpa ditemani pihak Bandara. Mayat Asiah akhirnya, ditemukan setelah tiga hari pasca kejadian. Tepatnya, pada Kamis sore, 27 April 2023. Lokasi jasad di dasar lift, evakuasi berjalan selama 5 jam. Kemudian, jasad korban dievakuasi pihak kepolisian ke RS Bhayangkara, Kota Medan.