Dipermalukan PSPS 1-3, PSDS Mati-matian Bertahan di Liga 2, Pelatih: Belum Kiamat

Laga PSDS vs PSPS di Stadion Baharoeddin Siregar Lubukpakam.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

"Inilah sepakbola, game plan yang kita jalankan enggak sesuai yang kita harapkan. Kesalahan yang kita buat harus dihukum seperti ini, kita kalah," ucap Zefrizal.

Sada Sumut FC Degradasi ke Liga 3 Musim Depan, Manajer: Inilah Kompetisi, Kami Sudah Berjuang

Soal dua kartu merah, Zefrizal tak ingin memprotes berlebihan. Meski menurutnya, Ricky Mainata tak harus menerima kartu merah pada menit ke-56. Kemudian, di sisi lain, dia menilai skuatnya bermain kurang tenang juga.

"Tapi kita mau apa, wasit sudah membuat keputusan. Di luar dari ekspektasi kita, anak-anak kok seperti itu. Kurang tenang anak-anak, kekurangan jumlah pemain terlihat jelas," ujar Zefrizal.

Keok 1-3 dari Sriwijaya di Kandang Sendiri, Sada Sumut FC Terdegradasi ke Liga 3

Pemain PSDS (kuning) berebut bola dengan pemain Persikab Bandung.

Photo :
  • Istimewa/VIVA Medan

Dengan kekalahan PSDS ini, membuat persaingan di grup B babak playoff semakin ketat. PSDS ada di peringkat tiga klasemen sementara dengan tiga poin dari sekali menang dan dua kali kalah. Puncak klasemen dihuni Nusantara United dengan 9 poin. PSPS naik ke posisi 2 dengan koleksi 4 poin. Dan, Persikab di posisi paling buncit dengan satu poin.

Target Lolos Semifinal Babak 12 Besar, PSMS Siap Taklukkan Semen Padang

Zefrizal pun memastikan skuatnya akan bangkit dan berjuang sampai akhir untuk bisa lolos dan bertahan di Liga 2.

"Saya rasa belum kiamat, belum habis. Ada tiga pertandingan lagi. Mudah-mudahan, saya rasa anak-anak ada fighting spirit untuk memenangkan pertandingan," kata Zefrizal.