Polda Sumut Siap Bantu Menangkap Kembali Napi yang Kabur dari Lapas Kutacane
- Istimewa/VIVA Medan
VIVA Medan - Polda Sumut siap membantu Polda Aceh untuk penangkapan terhadap narapidana yang melarikan diri dari Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II Kutacane, Aceh, Senin petang, 10 Maret 2025.
Hal itu, diungkapkan oleh Kapolda Sumut, Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto kepada wartawan di Mako Polda Sumut, Kamis 13 Maret 2025. Ia mengatakan penangkapan napi itu, bila melarikan diri hingga masuk ke wilayah Sumut.
"Kita akan membantu Polda Aceh, membantu menangkap tahan kembali wilayah Kutacane sana ya," kata Whisnu.
Whisnu mengungkapkan bahwa pihaknya, terus melakukan kordinasi dengan Polda Aceh, dalam rangka menangkap kembali napi yang kabur dari Lapas Kutacane tersebut.
"Kita kordinasi dengan Karops (Polda Aceh) sangat baik, mendukung dan membantu untuk penangkapan kembali, narapidana yang ada di Lapas Kutacane kembali," ungkap Whisnu.
Berdasarkan data diperoleh dari 50 wargabinaan melarikan diri dari Lapas Kutacane, masih belum berhasil ditangkap sekitar 26 orang dan sisanya sudah berhasil diamankan kembali.
Kapolda Sumut, Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto.
- Dok Polda Sumut
Diberitakan sebelumnya, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) RI, Agus Andrianto mengatakan bahwa saat ini masih mencari tahu motif kaburnya 50 narapidana dari Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II Kutacane, Aceh sebanyak 50 orang.
"Nah, ini lah yang mau dicek apakah karena perilaku petugas," ujar Jenderal (Purn) Agus Andrianto kepada wartawan di Kementerian Imipas RI, Selasa 11 Maret 2025.
Agus menjelaskan bahwa ada dugaan awal yakni terkait adanya permintaan jatah makan yang lebih diperhatikan. Namun, Agus menyebut hal itu mesti dipastikan lebih lanjut.
"Karena yang sementara berkembangan kan karena makan nih, minta jatah makannya sama dengan yang dari KPK. Memang kan ada beberapa klasifikasi di sini, ada yang Rp18.000 per hari, ada yang Rp20.000, ada yang Rp22.000," kata Agus.
"Ya kalau minta seperti itu bukan kapasitas saya lah ya. Tapi yang pasti kita akan lakukan pengecekan, apa yang menjadi motif sebenarnya daripada kejadian kemarin," lanjutnya.
Eks Wakapolri itu, memastikan bahwa adanya narapidana yang kabur itu lantaran bukan karena adanya efisiensi anggaran. "Nggak ada kan, karena kalau makanan kan kita tetap mendapat, kalau (enggak) dikasih makanan kan nggak mungkin," ucap Agus.