Promag dan IDI Cabang Berikan Edukasi Takjil Ramah Lambung Saat Berbuka Puasa

Talkshow bersama Kalbe bersama IDI cabang Medan di Gelanggang Mahasiswa USU.
Sumber :
  • BS Putra/VIVA Medan

VIVA Medan - Promag dari PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak usahanya, Kalbe Consumer Health sendiri menggelar program #BukaJalanKebaikan di sepanjang bulan Ramadan 2025. Kali ini, di Kota Medan berlangsung di Gelanggang Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU), Selasa sore, 11 Maret 2025.

Pastikan Kualitas BBM, Serikat Pekerja Pertamina UPms I Dukung Pemberantasan Korupsi

Kegiatan ini, dirangkai talkshow bersama Kalbe bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Medan, dengan memberikan edukasi takjil yang ramah dengan lambung dihadiri seratusan mahasiswa dan masyarakat umum. Kemudian, dengan bintang tamu Ustad Ucay, Band Sandwich, dan Chef Nata.

Berpuasa pada dasarnya sangat baik untuk kesehatan lambung dan penderita sakit maag dan gerd, apabila dijalankan dengan benar. Namun sayangnya, hampir 60 persen masyarakat Indonesia berbuka puasa dengan makanan yang tidak ramah lambung, seperti gorengan, bersantan, berlemak, asam, dan pedas, sehingga dapat memperberat kerja lambung.

Ramadan Fair 2025, Pesan Rico Waas Hentikan Aktivitas Jual-Beli Saat Tarawih

Perwakilan IDI cabang Medan, dr Amien Ashal mengatakan, sebaiknya penderita harus mengecek terlebih dahulu kondisi penyakit lambung yang diderita. Jika dokter penyakit dalam menyatakan aman berpuasa, mereka boleh berpuasa.

“Harus konsultasi dengan dokter penyakit dalam dulu, bagaimana keadaan lambung kita, apakah dipicu oleh pikiran/stres atau karena sudah ada luka atau sampai pada titik kanker. Jika dalam keadaan yang berat maka penderita dilarang untuk berpuasa tetapi jika masih dalam keadaan ringan atau karena dipicu stres justru bagus untuk berpuasa karena bisa mengistirahatkan pencernaan,” ucap dr Amien Ashal saat talkshow.

Bupati dan Kapolres Labusel Sidak Pasar, Pastikan Kebutuhan Pokok Aman Selama Ramadan

Ia menyarankan, bagi penderita maag dan gerd harus menghindari makanan asam seperti, asam pade atau makan-makan lokal yang memiliki rasa asam atau makanan yang tidak ramah dengan lambung. Kemudian hindari gorengan karena makanan ini sulit dicerna oleh lambung dan lebih lambat proses pencernaannya.

“Yang jadi masalah, jika pencernaan lambat maka gas muncul sehingga tekanan yang ada di lambung atau kerongkongan berbeda atau tidak stabil sehingga takut katubnya terbuka yang seharusnya tertutup. Jika katub terbuka maka makanan yang ada di lambung naik ke atas dan memicu gerd sehingga terasa terbakar dan pada beberapa pasien terasa nyeri di bagian ulu hatinya,” ucapnya.

Halaman Selanjutnya
img_title