Politisi PDIP Ini Tuding KPU Medan 'Menghapus Jejak' Profesor Cawalkot Ridha

Gelar Profesor pada penetapan nomor urut calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan nomor urut 2, Ridha Dharmajaya tidak dicantumkan.
Sumber :
  • Instagram KPU Medan

VIVA Medan - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan sedang menjadi sorotan publik, karena tidak mencantumkan gelar Profesor, untuk Calon Walikota Medan nomor urut 2, Ridha Dharmajaya, pada penetapan dan pengundian nomor urut pada Pilkada Medan 2024.

Kawal Suara Edy Rahmayadi-Hasan, PDIP Labuhanbatu Siap Kerahkan 1.400 Saksi ke TPS

'Hilangnya' Profesor tersebut, ternyata ikut menjadi sorotan politisi PDI Perjuangan, Sutrisno Pangaribuan. Ia menjelaskan bahwa tindakan KPU Kota Medan untuk tidak mencantumkan gelar Profesor Ridha Dharmawijaya, Calon Walikota Medan dari PDI Perjuangan nomor urut 2 tidak memiliki dasar hukum dan KPU Medan dituding serta diduga 'menghapus jejak' sang profesor itu.

"Tindakan KPU Kota Medan tersebut diduga order dari pihak tertentu, yang memiliki kuasa untuk memberi tekanan. Ada pihak yang kuatir akan kalah di Pilkada Kota Medan jika gelar Prof tetap dicantumkan," kata Sutrisno, Kamis 3 Oktober 2024.

Kedatangan Logistik Pilkada Medan di Gudang KPU, Bawaslu: Tidak Ada Pemberitahuan

Sutrisno yang juga menjabat sebagai Presedium Kornas itu, mengatakan ada pihak yang diduga menekan KPU Medan, diduga sama dengan pihak yang memberi tekanan kepada KPU Sumut, untuk menghapus zonasi kampanye.

Penetapan nomor urut calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan.

Photo :
  • Istimewa/VIVA Medan
Rico-Zaki Dapat Dukungan Semangat Baru untuk Menangkan Pilkada Medan

"KPU Sumut menghapus sistem zonasi persis sehari pasca pengundian nomor urut Paslon. KPU Sumut menyebut ada Paslon yang meminta penghapusan zona kampanye. Maka KPU Medan dan Sumut berhasil menjadi KPU 'penghapus' yang layak diberi penghargaan," kata Sutrisno.

Sutrisno mencontohkan Pilpres 2024 diikuti oleh Paslon yang memiliki gelar Profesor, yakni Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD. Gelar Prof. Dr. Mahfud MD tetap dicantumkan karena Mahfud MD tidak pernah sosialisasi diri dengan tagline Indonesia butuh Profesor. "Berbeda dengan Ridha, dengan tagline Medan butuh Profesor. Medan butuh Profesor sangat kuat hingga mengusik para 'ketua'. Sebutan Kota para ketua akan hilang jika Prof. Ridha menang Pilkada, diganti dengan kota Profesor," tegas Sutrisno.

Halaman Selanjutnya
img_title