Gubernur Edy Resmikan Gallery dan Cafe Difabel Pertama di Sumut

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi meresmikan Gallery dan Cafe Pelataran Difabel.
Sumber :
  • Dok Pemprov Sumut

Pada kesempatan tersebut, Edy Rahmayadi meluangkan waktu bernyanyi dengan para penyandang difabel. Ada tiga lagu dibawakan Edy Rahmayadi bersama penyandang difabel Sri Wahyuni, peraih medali emas cabang judo.

Usai Nyoblos di TPS, Bobby Nasution Pantau Banjir di Kota Medan

Kepala Dinas Sosial Sumut Sri Suriani Purnamawati mengatakan, kehadiran Galerry dan Cafe Pelataran Difabel ini sebagi wahana berhimpunnya para difabel untuk menunjukkan kreativitasnya. Walau selama ini para difabel sudah berkarya, tapi tidak semua orang tahu dan bisa melihatnya secara terus menerus.

"Jadi pelataran ini hadir tidak saja sebagai kafe dan gallery, tapi juga sebagai tempat pelatihan, pusat promosi produk-produk difabel, serta bentuk dukungan bahwa mereka bisa mandiri dan tidak lagi menjadi beban keluarga," jelasnya.

Optimis Menang di Pilgub 2024, Edy Rahmayadi: Apabila Allah Berkehendak

Dia juga menjelaskan, pemerintah sudah memfasilitasi bahwa 2% penyandang difabel dipekerjakan di sektor pemerintah dan 1 % di perkerjakan di sektor swasta. Tapi masih ada rasa ketidakpercayaan masyarakat untuk memperkerjakan difabel.

"Jadi kita buka ruang bagi teman-teman difabel agar masyarakat semakin peduli, dibalik kekurangan pasti ada kelebihan tinggal kita maksimalkan lagi," ucapnya.

Cawagub Hasan Basri Tak Nyoblos, Edy Rahmayadi: Dia Masih KTP Jakarta

Lebih dari itu, Sri juga mengatakan, Galerry dan Cafe Pelataran Difabel satu-satunya yang ada di Indonesia. Kedepan, ia akan menduplikasi ke tempat-tempat lain dan Insyah Allah, tahun depan akan didaftarkan sebagai inovasi dari Pemprov Sumut, sehingga bisa menambah jumlah prestasi yang telah diterima saat ini.

Galerry dan Cafe Pelataran Difabel ini didirikan atas dukungan dana CSR baik BUMN dan BUMD. Memiliki koperasi dengan sistem pengelolaan berbasis charity (amal), dimana jika ada pelanggan ke sini kalau mereka berdua minum kopi, mereka membayar untuk lima orang, tiga lagi untuk para difabel yang akan berkunjung ke sini.

Halaman Selanjutnya
img_title