Generasi Muda Harus Keluar dari Zona Nyaman, Freddy Siahaan Ajak Mahasiswa Bangun Kampung Halaman
- Istimewa/MEDAN VIVA
Tak sampai di situ, Freddy juga memandang jika tantangan mahasiswa saat ini lebih berat terutama dalam sisi persaingan.
Freddy mencontohkan, jumlah mahasiswa di Medan untuk tingkatan S1 dan S2 setidaknya di angka 80 ribuan. Tentu tak mudah untuk bisa mendapatkan kesempatan bekerja di sebuah perusahaan.
Namun, dirinya berpesan untuk tidak merasa rendah diri karena kuliah di mana atau nilai IPK. Tapi berusahalah perkuat diri dengan kemampuan yang mungkin tidak dimiliki orang lain.
"Perkuat diri, tambah nilai supaya kesempatan lebih besar. Dan belajar bagaimana cara 'menjual diri' ke perusahaan yang ada sesuai bidang yang dimiliki. Apalagi, ke depan persaingan bukan hanya dengan manusia tetapi mesin dan robot. Tenaga manusia sudah mulai berkurang difungsikan karena kemajuan teknologi," ucapnya.
Di sela dialog ada curhatan dari beberapa mahasiswa yang merasakan kondisi kampung halamannya yang kurang mendapatkan perhatian dari pemangku jabatan dalam hal ini pemerintah daerah.
Baik itu kesempatan pendidikan bagi masyarakat miskin hingga buruknya pengelolaan organisasi olahraga yang membuat Siantar tak memiliki fasilitas membanggakan dan berujung minimnya lahir atlet berprestasi.
"Inilah tugas kita semua termasuk saya untuk membenahi Siantar dengan mengawal kebijakan pemerintah dan mengajukan anggaran yang menyentuh langsung ke masyarakat. Doa kan saya bisa lolos di legislatif agar harapan kita memajukan Siantar bisa tercapai," ungkap pria yang masuk bursa bacaleg dari Dapil 10 Sumut meliputi Pematangsiantar dan Simalungun dari Partai Demokrat itu.