Pengamat Politik Sebut Edy-Hasan Unggul Telak dari Bobby-Surya di Debat Ketiga Pilgub Sumut

Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala.
Sumber :
  • Instagram @edy_rahmayadi

VIVA Medan - Debat pamungkas Pilgub Sumut, Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut nomor urut 2, Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala dinilai lebih unggul dalam menyampaikan rekam jejak dan pemahaman mengenai tema debat publik dibandingkan rivalnya, Bobby Nasution dan Surya.

Pada debat publik ketiga ini, Bobby Nasution sempat blunder dengan mengatakan Bank Sumut mengalami defisit, padahal sebagaimana dilansir berbagai sumber, Bank Sumut berhasil membukukan laba bersih Rp740 miliar pada 2023, meningkat dari Rp700,7 miliar pada 2022 dan Rp613,5 miliar pada 2021. Bahkan di tahun 2024, Bank Sumut berhasil meraih Top 5 BUMD Awards tahun 2024 yang digelar Majalah Top Business.

Bobby Nasution juga sempat dicegah oleh moderator karena mencoba berbicara di saat sesi Cawagub Sumut yang seharusnya berbicara. Momen canggung itu terjadi, lantaran Cawagub Sumut nomor urut 2, menanyakan perihal proyek lampu pocong di Kota Medan yang berkaitan dengan masalah perencanaan program pembangunan daerah.

Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, Bobby Nasution -Surya dan Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala pada debat publik ketiga Pilgub Sumut 2024.

Photo :
  • BS Putra/VIVA Medan

Pengamat politik UMSU, Shohibul Anshor Siregar mengatakan bahwa agresifitas Bobby Nasution yang cenderung menyerang rivalnya dengan melontarkan sindiran atau kampanye negatif justru akan membuat masyarakat Sumatera Utara lebih bersimpati pada sosok Edy Rahmayadi, yang justru terlihat lebih tenang dalam menghadapi serangan-serangan negatif tersebut.

“Menyadari dirinya sebagai ayah, Edy Rahmayadi lebih banyak menahan diri dan tidak bersedia melayani permainan yang ditawarkan oleh Bobby Afif Nasution,” ucapnya, Kamis 14 November 2024.

Pada dua kali debat publik sebelumnya, lanjut Shohibul, Edy secara konsisten fokus pada makna dan asas kampanye, yakni memberi pesan kepada publik atas visi, misi dan program kerja untuk 5 tahun kedepan.

“Narasi yang disampaikan oleh Edy Rahmayadi cenderung fokus pada penyampaian visi misi dan track record (rekam jejak) yang sudah dilakukan beliau selama menjadi Gubernur Sumut, dan bagaimana pentingnya program itu dilanjutkan untuk 5 tahun ke depan,” jelasnya.

Menurut dosen tetap UMSU itu, modal rekam jejak dan pengalaman itulah yang membuat Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala unggul telak pada debat ketiga ini. “Modal jejak rekam yang lebih banyak serta pengalaman yang mumpuni di pemerintahan, membuat Edy Rahmayadi saya lihat unggul telak dibandingkan Bobby Nasution yang hanya punya pengalaman 3,5 tahun jadi Wali Kota,” tutupnya.