Tegakan Demokrasi, Edy Rahmayadi Sebut Hak Rakyat untuk Memilih Pemimpinnya

Calon Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi bertemu masyarakat di Rantauprapat, Labuhanbatu.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

VIVA Medan - Calon Gubernur Sumut nomor urut 1, Edy Rahmayadi menyerah kepada rakyat Sumut, untuk memilih sosok pemimpinnya yang layak untuk menjadi Gubernur Sumut lima tahun kedepan. Karena itu, bagian demokrasi tanpa ada intervensi.

Hal itu, disampaikan Edy Rahmayadi saat ngopi bareng masyarakat, di Warkop Solah Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, Kamis 3 Oktober 2024. Yang dihadiri ratusan masyarakat dan tim pemenangan Edy Rahmayadi-Hasan Basari Sagala. "Datang orang menunjukkan wajahnya dan menyampaikan hasratnya, bahwa saya akan menjadi calon Gubernur Sumatera Utara, sudah selesai calon Gubernur saya ini, calon Gubernur nanti akan ditentukan oleh rakyat tanggal 27 November 2024," ucap Edy Rahmayadi.

Edy menjelaskan bila sudah berada di Tempat Pemungutan Suara (TPS), sudah menjadi wewenang dari rakyat, siapa akan dipilih di Pilgub Sumut tahun 2024. "Saya ulangi, saat ini adalah hak saya wewenang saya, untuk mempublikasikan untuk memproklamirkan, untuk mengenalkan bahwa ini lah saya. Saya Edi Rahmayadi punya istri satu dan anak tiga," kata Edy.

Mantan Pangkostrad itu, mengatakan demokrasi di Sumut harus berjalan dengan jujur, dan adil. Biar masyarakat memilih pemimpinnya, apakah itu Edy Rahmayadi atau Bobby Nasution yang menjadi kandidat di Pilgub Sumut 2024. "Demokrasi tidak langsung, tapi setelah (tahun) 98 kita berubah menjadi demokrasi langsung, yang dipilih 1 orang satu suara datang ke TPS. Itu urusan kalian, pilihan hanya tinggal dua kalau tidak Edy, Bobby Ya silakan dipilih," ucap Edy.

Pasangan dari Calon Wakil Gubernur Sumut, Hasan Basri Sagala ini, mengatakan bahwa di Indonesia ini, terkhusus di Provinsi Sumut ini, memiliki potensi besar, untuk mendapatkan kesejahteraan masyarakatnya. Tapi, tidak dapat dikelola dengan baik untuk rakyat. "Saya tahu persis di sini (Labuhanbatu) pendapatan di sini nomor 2 terbesar dari 33 Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara ini, tapi kehidupannya masih seperti ini, lumayan," kata Edy.

Mantan Ketua Umum PSSI itu, mengatakan visi dan misi bersama Hasan Basri Sagala, yang pertama adalah soal kesehatan. Setelah itu, baru berbicara soal infrastruktur yang memberikan kontribusi dalam kesejahteraan masyarakat diiringi dengan kualitas pendidikan yang baik. "Kita baru cerita kesehatan tadi, selesai cerita kesehatan kita, cerita infrastruktur nanti, aku datang kemari mana yang jalan Provinsi mana yang jalan Kabupaten mana yang jalan nasional harus paham terlebih dahulu," kata Edy.

"Jangan teriak-teriak rakyat, itu hak kalian. Saya tak mempengaruhi yang mana Tapi kau salah pilih, tak jalan pembangunan ini 5 tahun," sebut mantan Pangdam I Bukit Barisan itu kembali.