Driver Ojol di Medan Kompak Nyatakan Dukung Edy Rahmayadi-Hasan di Pilgub Sumut

Ojol yang tergabung dalam BOS Pendukung Edy-Hasan di Pilgub Sumut.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

VIVA Medan - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut nomor urut 1, Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala mendapatkan dukungan dari driver ojek online (Ojol) di Kota di Pilgub Sumut tahun 2024. Dukungan itu, disampaikan langsung di Posko Pemenangan Edy Rahmayadi-Hasan di Jalan Jendral Sudirman, Kota Medan, Jumat sore, 27 September 2024.

Edy pun, meminta para pengemudi Ojol segera bekerja untuk memenangkan dirinya bersama pasangannya Hasan. Edy mengatakan pengemudi Ojol datang ke sana rumah dinas Gubsu untuk berdiskusi dengan Edy Rahmayadi. Para pengemudi Ojol tersebut telah membentuk wadah Barisan Ojol Sumut (BOS) Pendukung Edy Rahmayadi - Hasan Basri Sagala.

Kunjungan BOS dipimpin Ketua Charli Efraim Purba dan Pembina Farsal Roni Nasution. Kegiatan diskusi berlangsung dengan santai namun bermakna serius. Yakni, menyangkut masa depan para pengemudi Ojol, yang jumlahnya lebih kurang 15.000 orang (mulai Kabupaten Langkat - Pematangsiantar).

Keluhan utama mereka adalah pada persoalan aplikator yang dirasakan sangat 'memeras' mereka. Para pengemudi Ojol memperlakukan mereka bukan sebagai mitra, tapi budak. "Sedikit-sedikit kami dikenakan sanksi," kata Penasehat BOS Farsal Roni Nasution.

Dalam dialog itu, Edy Rahmayadi, meminta BOS untuk berjuang memenangkan dirinya terlebih dahulu dalam Pilgubsu ini. Karena waktunya sudah tinggal dua bulan lagi. "Saya yakin dengan kalian. Karena, tidak ada ceritanya Ojol tidak ke saya. Tapi, waktu kita tinggal dua bulan lagi. Kalau saya diminta menemui kalian, sudah sangat sulit," katanya.

Edy Rahmayadi, mempersilahkan BOS untuk membuat kegiatan. Diantaranya, seperti yang mereka tawarkan, yakni Kopi Grebek. "Lakukanlah. Buatlah kegiatan yang baik. Tapi maklumkan bila saya tidak bisa menghadiri setiap kegiatan. Karena yang saya jumpai adalah yang sekarang ini adalah mereka yang masih belum mendukung," ujarnya.

Dalam diskusi itu, terungkap sejumlah persoalan yang dihadapi para pengemudi Ojol. Yakni, perlakuan ketidakadilan yang mereka terima dari aplikator. Untuk menyelesaikannya dibutuhkan regulasi yang melindungi para pengemudi Ojol. Mereka mengaku sudah enam kali diundang Rapat Dengar Pendapat (RDP), baik di DPRD Medan maupun DPRD Sumut. Tapi hasilnya tidak pernah ada.