Driver Ojol di Medan Kompak Nyatakan Dukung Edy Rahmayadi-Hasan di Pilgub Sumut

Ojol yang tergabung dalam BOS Pendukung Edy-Hasan di Pilgub Sumut.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

Dalam diskusi hari itu, Edy Rahmayadi, mengaku memahami persoalan yang dihadapi para pengemudi Ojol. Bukan hanya itu, tapi juga kelompok masyarakat lainnya, seperti penggali kubur, bilal mayit dan lainnya. Karena itulah, dibutuhkan pemimpin yang benar. "Sekarang pilihannya tinggal dua, kalau tidak Edy, ya Bobby. Makanya, sampaikan sama penumpang kalian untuk memilih Edy," katanya, yang disambut dengan kata 'siap' dari mereka.

Edy Rahmayadi, mengaku setuju dengan regulasi yang harus jelas untuk melindungi pengemudi Ojol. Namun lebih penting untuk diatasi segera adalah tentang pendapatan masyarakat yang saat ini belum ideal. Dijelaskan Edy Rahmayadi, dengan jumlah penduduk Sumut saat ini diperkirakan 16 juta jiwa, maka idealnya jumlah uang yang beresar di masyarakat setidaknya Rp2,4 triliun.

Dari jumlah itu, baru pendapatan masyarakat bisa agak meningkat, yakni sekitar Rp5 juta/bulan. Namun, sampai berakhirnya masa tugasnya sebagai Gubsu 5 September 2018, yang ada hanya Rp1,2 triliun. "Dan sekarang saya dengar turun lagi menjadi sekitar Rp800-an miliar saja," katanya.

Karena itu, menurut Edy Rahmayadi, tugas utama pemimpin Sumut ini ke depan adalah meningkatkan pendapatan masyarakatnya. Kalau tidak bisa meningkatkan pendapatan masyarakat, opsi keduanya adalah meningkatkan produksi produk pangan, sehingga harganya terjangkau.

"Kalau kondisinya seperti sekarang ini, berapapun hasil yang kalian dapat dari Ojol, rasanya tidak ada nilainya. Apalagi, sudahlah uangnya sulit didapat, ditambah lagi harga-harga kebutuhan masih tinggi. Kapan sejahteranya kita kalau begini," kata Edy.

Karena itu, sekali lagi Edy Rahmayadi menyebutkan bahwa kunci untuk mensejahterakan rakyat terletak pada pemimpinnya. Yakni pemimpin yang bisa mencari jalan keluar terhadap kesulitan ekonomi rakyatnya. Karena, persoalan kita sekarang ini adalah sulitnya mendapatkan pekerjaan, disebabkan sedikitnya jumlah uang yang beredar.

"Banyak (pengemudi) Ojol yang bergelar S1. Kenapa mereka mau ? Karena sulitnya mendapatkan pekerjaan. Siapa yang mau jadi Ojol ? Tapi kalau kalian tidak Ojol, keluarga kalian mau dikasi makan apa? Apa tidam sedih saya melihat itu? Makanya kepemimpinan ke depan sangatlah penting. Karena itulah, saya mau maju lagi sebagai Gubsu," kata Edy Rahmayadi.