Putri Candrawathi Ngaku Diperkosa Brigadir J, JPU: Ferdy Sambo Cuek

Putri Candrawathi terdakwa pembunuhan berencana Brigadir J.
Sumber :
  • VIVA

VIVA - Pengakuan Putri Candrawathi yang mendapat perlakukan pelecehan seksual oleh Brigadir J mengelitik jaksa penuntut umum (JPU), menilai jika yang terjadi diluar nalar.

JPU mengatakan banyak kejanggalan di balik pengakuan pelecehan seksual yang dialami istri mantan Kepala Divisi Propam Polri, Putri Candrawathi di Magelang pada 7 Juli 2022.

Menurut Jaksa, kejanggalan pertama yaitu saat Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang diduga melecehkan Putri Candrawathi itu ikut melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah dinas Ferdy Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan setibanya di Jakarta.

Baca juga:

"Adanya kejanggalan saat korban kekerasan seksual atau pemerkosaan justru diajak lagi pergi melakukan isolasi mandiri di tempat yang sama dengan pelaku kekerasan seksual yaitu di rumah Duren Tiga Nomor 46 tanpa memiliki rasa trauma dan ketakutan sebagaimana korban pelecehan seksual atau pemerkosaan umumnya," kata Jaksa saat membacakan fakta persidangan dalam surat tuntutan Putri Candrawathi, Rabu, 18 Januari 2023.

Kemudian, tindakan suami Putri Candrawathi, Ferdy Sambo yang tidak melarang istrinya untuk tetap melakukan isolasi mandiri di rumah dinas bersama dengan Brigadir Yosua juga dinilai janggal.

Padahal, jika pelecehan ini benar terjadi seharusnya Ferdy Sambo melindungi dan menjaga Putri Candrawathi dari terduga pelaku.

"Suami korban kekerasan seksual atau pemerkosaan malah tidak mempermasalahkan, terkesan biasa saja dan cuek. Seperti tidak terjadi kekerasan seksual atau pemerkosaan pada terdakwa Putri Candrawathi yang tidak lain adalah istrinya dan cinta pertamanya," paparnya.

{{ photo_id=276 }}

"Saudara Ferdy Sambo tidak mencegah atau mencoba menjauhkan istrinya sebagai korban kekerasan seksual atau pemerkosaan," sambung Jaksa.

Jaksa menyebut, ketidakpedulian Ferdy Sambo terhadap istrinya dengan membiarkan melakukan isolasi mandiri itu diketahui dari keterangan tiga ajudan Ferdy Sambo, yakni Adzan Romer, Prayogi Ikara Wikaton, Daden Mifthul Haq serta Sekretaris Pribadi (Spri) Ferdy Sambo, Chuck Putranto.

"Mereka menerangkan saudara Ferdy Sambo sebelum ke rumah Duren Tiga Nomor 46 mempunyai niat untuk main bulu tangkis ke Depok," pungkas Jaksa.