Dorong Petani Sejahtera, Asian Agri Perkenalkan Benih Kelapa Sawit Unggul Topaz
- Aris Dasril/VIVA Medan
VIVA Medan - Seorang petani kelapa sawit di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut) mengaku bila bibit unggul Topaz yang ia tanam sangat menjanjikan dengan hasil panen yang optiml dan berkualitas. Topaz adalah produk kelapa sawit unggul hasil riset bertahun-tahun dari Asian Agri yang terbukti meningkatkan produktivitas pohon kelapa sawit.
Hal tersebut diungkapkan petani kelapa sawit dari Desa Aek Songsongan, Kecamatan Songsongan, Asahan, Sumut, Riko Simamora, menjelaskan pengalamannya menggunakan benih Topaz. Katanya, sebelum menjadi petani kelapa sawit, ia bekerja di perusahaan perkebunan dan melihat berbagai jenis bibit unggul yang digunakan.
"Dari data produksi, saya perhatikan bahwa bibit Topaz dari Asian Agri menghasilkan lebih tinggi dibandingkan yang lain," sebut Riko saat buka puasa bersama Asian Agri dengan media di Karibia Boutique Hotel, Rabu 5 Maret 2025.
"Di usia 33 bulan, dengan hanya mengaplikasikan setengah dosis pupuk yang direkomendasikan oleh Asian Agri, kebun tersebut sudah dapat menghasilkan 1 ton/ha/bulan. Ini menunjukkan peningkatan produksi yang signifikan dengan benih Topaz,” jelas Riko.
Kemudian, pada tahun 2018, Riko memutuskan untuk menjadi petani kelapa sawit dengan mengelola kebun pribadinya dengan menggunakan benih Topaz.
“Saat memulai kebun pribadi, saya sudah tahu bahwa Topaz adalah bibit unggul dengan produktivitas tinggi. Namun, saya sempat ragu karena ada varietas Topaz yang buahnya berwarna hijau, dikenal sebagai ‘buah Malaysia’," kisahnya.
Buka puasa Asian Agri bersama jurnalis di Medan.
- Dok Asian Agri
Riko mengaku sempat khawatir jika sawit miliknya sulit dijual. Namun, jaminan dan keyakinan yang doberikan Asian Agri, mebuat Riko pun melanjutkan penanaman Topaz.
"Setelah saya tanam, hasilnya sangat memuaskan karena diusia sekitar 33 bulan, menghasilkan 1 ton/ hektar/ bulan, dengan TM 2 sekitar 1,8 ton/hektar/ bulan dan TM 5 sekitar 2,2 ton/hektar/bulan,” ucap Riko.
Regional Head Sumatra Utara, Herman Sembiring mengatakan, berbuka puasa ini memiliki makna yang sangat penting bagi pihaknya, karena media dan perusahaan saling mendukung dalam ekosistem dunia usaha.
Sinergi antara keduanya adalah kunci untuk kemajuan dan keberlanjutan. Kami berharap acara ini dapat memperkuat dan mengembangkan hubungan baik yang telah terjalin.
"Peran Asian Agri dalam mendukung industri kelapa sawit melalui inovasi bibit unggul Topaz. Topaz adalah bibit pilihan yang telah teruji dan terbukti dapat meningkatkan produktivitas pohon kelapa sawit,” jelasnya.
Sedangkan Head of Plant Breeding Asian Agri, Yopy Dedywiryanto menjelaskan, benih Topaz adalah produk kelapa sawit unggul hasil riset bertahun-tahun dari Asian Agri yang terbukti meningkatkan produktivitas pohon kelapa sawit.
"Asian Agri selalu berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dan menjadi perusahaan perkebunan yang berkelanjutan. Untuk itu, kami fokus pada riset dan pengembangan untuk mendapatkan praktik budidaya dan bahan tanam terbaik," katanya.
Yopy menjelaskan, bila pada 1989, fasilitas Research & Development didirikan di Tebing Tinggi, Sumatra Utara dengan tujuan untuk mendapatkan standar praktik budidaya terbaik. Kemudian, di tahun 1992, Asian Agri melalui Oil Palm Research Station (OPRS) melakukan seleksi indukan Dura dan Pisifera terbaik dari Costa Rica untuk mendapatkan bahan tanam unggul terbaik.
Katanya, keunggulan Benih Topaz dapat terlihat pada saat merilis empat varietas pada 2004, yaitu Topaz 1, Topaz 2, Topaz 3, dan Topaz 4, yang berdasarkan pengujian multi-lokasi di Sumatra Utara dan Riau, dengan tiga jenis tanah berbeda, mampu berproduksi tinggi.
"Karena itu, benih Topaz mampu beradaptasi dengan baik di berbagai lokasi di Indonesia," ujarnya.
Selanjutnya, pengujian tersebut tidak berhenti sampai generasi 1 saja, Asian Agri tetap melakukan pengujian hingga ke generasi 2 yang merupakan keturunan langsung dari indukan yang tertanam di OPRS Topaz pada 1996.
Berdasarkan pengujian generasi dua yang komprehensif dan intensif, saat ini Topaz hanya memproduksi persilangan-persilangan yang telah teruji dan terbukti dapat menghasilkan 24 ton Tandan Buah Sawit (TBS) di Tahun Menghasilkan (TM) 1, rata-rata 38 ton TBS pada TM 3 s/d TM 6 dan Oil Extraction Rate (OER) 29% dengan potensi Crude Palm Oil (CPO) lebih dari 10 ton/ha.
Kemudian sebagai komitmen Perusahaan untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan, maka pada 2019, OPRS merilis Varietas DxP Topaz GT berdasarkan pengujian dengan penggunaan isolat Ganoderma yang paling agresif sehingga Topaz GT dapat beradaptasi lebih baik pada daerah dengan tingkat serangan Ganoderma yang tinggi.
Selanjutnya, Yopy juga menjelaskan, awalnya bibit Topaz lebih banyak ditanam oleh petani-petani kelapa sawit swadaya, dan dari petani sawit swadaya inilah bibit Topaz dikenal luas.
“Jadi petani yang telah menanam Topaz akan merasa sangat puas dengan hasil yang didapatkannya. Apalagi jika bermitra dengan Asian Agri, maka petani mendapatkan bimbingan Praktik Pengelolaan Terbaik dari perusahaan.” jelasnya.
Buka puasa ini berlangsung khidmat dan penuh dengan kekeluargaan. Tanya jawab seputar sawit pun tersaji sebagai bentuk menambah pengetahuan dan juga peluang besar bila fokus dengan perkebunan sawit.