Fenomena #KaburAjaDulu, Respon Effendi Simbolon: Dirangkul Jangan Didiskriminasi
- Istimewa/VIVA Medan
VIVA Medan - Belakangan ini, media sosial Tanah Air, tengah dihebohkan tagar #KaburAjaDulu yang menjadi perbincangan hangat publik. Mantan politisi PDI Perjuangan, Effendi MS Simbolon memberikan tanggapan hal tersebut.
"Kita masih tetap di negeri kita sendiri, Indonesia," ucap Effendi Simbolon kepada wartawan, Senin 24 Februari 2025. Effendi Simbolon, yang kini menjabat sebagai Ketua Yayasan Universitas HKBP Nommensen 2024-2028.
Ia mengatakan bahwa yang memiliki rasa seperti itu, disarankan untuk tidak kabur. Melainkan untuk dirangkul kembali, tanpa ada diskriminasi. “Tapi, mereka yang berperasaan seperti itu, mari dirangkul kembali, jangan kemudian didiskriminasikan,” kata Effendi.
Ketua Yayasan Universitas HKBP Nommensen, Effendi Simbolon.
- BS Putra/VIVA Medan
Jika Anda membuka media sosial X akan menemukan tren tagar #KaburAjaDulu yang digunakan oleh penggunanya. Sejatinya, tagar ini mencerminkan keresahan generasi muda Indonesia terhadap situasi ekonomi, politik, dan sosial di dalam negeri, mendorong mereka untuk mempertimbangkan peluang di luar negeri.
Awalnya, tagar ini digunakan sebagai ruang diskusi konstruktif bagi pengguna media sosial untuk berbagi informasi mengenai peluang kerja di luar negeri, beasiswa pendidikan, serta tips adaptasi budaya di negara tujuan.
Namun, seiring berjalannya waktu, penggunaan tagar ini bergeser menjadi wadah ekspresi kekecewaan kolektif terhadap berbagai permasalahan domestik. Melalui tagar #KaburAjaDulu merupakan bentuk kritikan atas kondisi yang ada di Indonesia, terutama tentang kesenjangan sosial terutama dari segi pendidikan, lapangan pekerjaan, jaminan kesehatan, kebebasan berekspresi, dan lain-lain.