Jelang Tahun Baru 2025, Arus Kendaraan Medan - Karo Masih Normal

Terminal Kabanjahe.
Sumber :
  • VIVA Medan

VIVA Medan - Penghujung tahun 2024 atau menjelang tahun baru 2025, arus kendaraan dari Kota Medan menuju Karo tampak masih cukup normal, belum terjadi peningkatan yang signifikan.

Polres Labusel Ungkap Sindikat Pencurian Truk Tangki Bermuatan Minyak Senilai Ratusan Juta

Ini terlihat dari arus mudik yang menjadi pusat hilir-mudik pemudik di Kabupaten Karo berada di Terminal Kabanjahe di Jalan Veteran, Kabanjahe terpantau masih cukup normal.

Kondisi ini berbeda jauh dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dimana menjelang tahun baru bus-bus yang melayani trayek Medan-Kabanjahe  sudah tidak bisa menampung penumpang yang membludak.

6 Titik Rekayasa Lalu Lintas di Medan Malam Tahun Baru, Hindari Jalan Ini

"Kalau sampai sekarang ini di hari terakhir sebelum tahun baru, masih normal seperti hari biasanya," ujar mandor salah satu bus Raju Bangun, ketika ditemui di Terminal Kabanjahe, Selasa 31 Desember 2024.

Diungkapkan Raju, melihat perbandingan dengan tahun lalu ia menjelaskan jika pihaknya memprediksi jumlah penurunan penumpang tahun ini mencapai 70 persen.

KAI Sumut Catat 73 Persen Tiket Masa Nataru Ludes Terjual, Masih Tersedia 50.355 Tiket

Padahal, dijelaskannya biasanya pada tahun-tahun sebelumnya penumpang yang menggunakan moda transportasi di Terminal Kabanjahe sudah mulai tampak sejak sepekan sebelum tahun baru.

"Turun sekali sekarang ini bang, biasa mulai dari tanggal 27 sudah ramai. Sudah enggak ada lagi bus di sini, tinggal penumpang aja yang nunggu bus. Sekarang ini, bus yang nunggu penumpang," ungkapnya.

Pantauan di terminal, tampak memang cukup banyak bus yang masih menunggu calon penumpang di terminal untuk diangkut ke Kota Medan. Calon penumpang yang tiba di terminal, terpantau datang secara bergantian namun tidak terjadi penumpukan.

Ketika ditanya perihal penyebab turunnya penumpang, dirinya mengaku memang sampai saat ini masih banyak masyarakat yang takut untuk melintas di jalur Medan-Berastagi. Hal ini disebabkan karena dampak dari bencana tanah longsor yang terjadi di kawasan Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, pada akhir bulan November lalu.

"Masih banyak yang takut, makanya turun sekali ini," ucapnya.

Lebih lanjut, dirinya berharap kepada pemerintah agar menanggapi serius untuk menangani permasalahan ini. Mulai dari pengerjaan bronjong penahanan di titik-titik yang longsor. Ataupun menyelesaikan pekerjaan jalur alternatif, untuk memecah konsentrasi lalu lintas jika terjadi kemacetan di jalur Medan-Berastagi.