UMSU Ikuti Pertemuan Program US-ASEAN University Connections Initiative di AS

Wakil Rektor UMSU Prof Rudianto (kiri).
Sumber :
  • Istimewa/MEDAN VIVA

VIVA Medan - Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), bersama 50 Perguruan tinggi yang berasal dari Amerika Serikat dan 8 negara di Asia Tenggara, melakukan pertemuan di JW Marriot Hotel Washington DC, Amerika Serikat, 17 hingga 24 Februari 2023.

Pendidikan Bermutu, Wamen Dikdasmen : Layanan Merata dan Pengembangan Talenta Unggul

Kegiatan ini, membangun kerjasama di bidang pendidikan tinggi dalam program US-ASEAN University Connections Initiative. Dari Asia Tenggara, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, Brunei Darussalam, Kamboja dan Laos.

Pertemuan berlangsung selama sepekan itu diisi dengan kegiatan pelatihan, konferensi, dialog dan diskusi meja bundar. UMSU sendiri diwakili oleh Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama, Prof. Rudianto mengungkapkan bahwa pertemuan ini, guna membangun kesepahaman dan kemitraan yang efektif antar institusi berbagai negara tersebut.

Hendri-Yanto Siap Bangun Kesejahteraan Merata dan Kesehatan Prima di Humbahas

Program ini, Rudianto mengungkapkan digagas oleh kementerian luar negeri Amerika Serikat lewat pengelola kegiatan Ideas Program dan secara teknis dilaksanakan oleh lembaga World Learning.

"Ini merupakan tindak lanjut, dari US-ASEAN Summit 2022 yang menyepakati penguatan hubungan Amerika Serikat dan ASEAN melalui salah satunya kerjasama pendidikan tinggi," sebut Rudianto dalam keterangan tertulis, Sabtu 4 Maret 2023.

Wacana Penghapusan Sistem Zonasi PPDB, Mendikdasmen: Tunggu Tanggal Mainnya

UMSU menjadi salah satu perguruan tinggi dari Indonesia yang dipilih oleh Kementerian Luar Negeria Amerika Serikat bersama UNHAS Makassar, UGM Yogyakarta dan UPH Jakarta untuk mengikuti program yang sangat penting ini. Selain itu beberapa perguruan tinggi dari ASEAN antara lain Universitas Malaya Malaysia, Universitas Brunei Darussalam, Universitas Nasional Vietnam, Universitas Nasional Kamboja.

Sedangkan dari Amerika Serikat antara lain Universitas Illinois, Universitas Tennesee, Universitas Oklahoma, Universitas Utah, Universitas California dan lainnya.

Lanjut, Rudianto mengungkapkan sebelum bertemu secara langsung di Washington DC, seluruh perwakilan perguruan tinggi, yang merupakan pimpinan universitas dan pengelola kerjasama internasional diseleksi dan ditetapkan oleh kemenlu AS pada pertengahan 2022.

"Setelah itu peserta mengikuti beberapa pelatihan dan seminar secara virtual yang dilaksanakan pada Desember 2022 hingga Januari 2023," kata Rudianto.

Selanjutnya, seluruh peserta diberangkatkan ke Washington DC pada pertengahan Februari 2023 untuk bertemu secara langsung sekaligus berkesempatan mengikuti Konferensi tahunan Asosiasi Pengelola Pendidikan Internasional (AIEA) yang diikuti 600 peserta dari seluruh dunia di Washington DC.

"Selain itu, seluruh peserta telah sepakat untuk saling membangun komunikasi setelah kembali ke negara masing-masing guna memastikan keberlanjutan kerjasama," jelas mantan Dekan FISIP UMSU itu.

Rudianto menjelaskan berbagai program jangka pendek akan digagas antara lain, serial seminar internasional secara virtual.

"Sedangkan untuk jangka panjang akan disusun program kerja untuk program mobilitas dosen dan mahasiswa, riset dan publikasi bersama hingga kegiatan akademik lainnya," kata Rudianto.

Selama berada di Washington DC, selain kegiatan di dalam ruangan, seluruh peserta juga mendapat kesempatan berkunjung ke beberapa perguruan tinggi di Amerika Serikat antara lain Universitas Georgewton, Universitas George Washington dan Montgomery College.

Rangkaian program ini tidak berhenti setelah kunjungan ke Amerika Serikat berakhir. Direncanakan akan ada beberapa pertemuan virtual yang dilakukan guna mengevaluasi dan tindak lanjut dari kegiatan selama di Washington DC.