HK Kelola Rest Area di Indonesia, Dorong Perkembangan UMKM Setempat
- Istimewa/MEDAN VIVA
VIVA Medan - PT Hutama Karya (Persero) dalam pengelolaan rest area melibatkan pelaku UMKM setempat di 21 rest area permanent dan empat rest area temporary di Jalan Tol di Indonesia. Dengan tujuan mendorong pertumbuhan ekonomi dan UMKM daerah sekitar.
Saat ini, kapasitas rest area sendiri dapat menampung sebanyak total 1.211 tenant dimana saat ini masih tersedia untuk disewakan sebanyak 739 tenant, dan sudah terisi sebanyak 472 tenant yang telah mengakomodir 80% tenant khusus UMKM.
Selain itu, dalam mendukung program pemerintah mewujudkan kualitas pelayanan yang baik dalam menjalankan kegiatan pengoperasian jalan tol pada layanan rest area.
"Hutama Karya berkomitmen melibatkan peran masyarakat setempat dan pengusaha lokal dalam pengelolaan rest area. Tujuan untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar rest area," sebut Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro dalam keterangan tertulis, Jumat 3 Maret 2023.
Kemudian, memfasilitasi sewa tenant khusus UMKM. Dengan sistem sewa terjangkau serta pelatihan berkala yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas keterampilan masyarakat setempat dan pengusaha lokal.
Hal ini, Ia mengatakan dilakukan guna memberikan peluang kepada masyarakat sekitar tol untuk mengembangkan usahanya dan juga meningkatkan perekonomian daerah, dimana sesuai dengan regulasi, setiap rest area wajib menyediakan minimal 30% tenant khusus untuk pengembangan UMKM.
“Pengaturan skema bisnis rest area Hutama Karya memberikan peluang yang besar bagi UMKM, daerah setempat dengan harga sewa ruang untuk UMKM yang disewakan jauh lebih rendah dibandingkan dengan harga sewa untuk ruang tenant komersial," kata Koentjoro.
Ia mengatakan minat masyarakat untuk mengisi tenant di rest area sepanjang JTTS juga semakin besar. Hal ini sejalan dengan komitmen Hutama Karya selaku pengelola tol untuk memaksimalkan potensi sekitar wilayah JTTS melalui UMKM.
"Hutama Karya terbuka untuk kerjasama di seluruh rest area yang sudah beroperasi yang harapannya dukungan dari Hutama Karya terhadap masyarakat setempat dan pengusaha lokal dapat mendorong perkembangan perekonomian di kawasan tersebut,” jelas Koentjoro.
Dimana, 21 rest area permanent dan empat rest area temporary, yang dikelola Hutama Karya dilengkapi dengan fasilitas pendukung, di seluruh jalan tol. Yang dikelola dan telah memenuhi spesifikasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan kriteria yang berlaku di jalan tol.
Koentjoro menjelaskan pengelolaan tersebut, berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Permen PUPR) No. 28 Tahun 2021. Seluruh rest area ini, juga mendukung dan mendorong UMKM setempat.
“Rest area kami cukup nyaman yang dilengkapi dengan dengan tempat parkir yang luas, toilet yang memadai, musholla, SPBU, SPKLU, minimarket, restoran, bengkel hingga tenant UMKM,” sebut Koentjoro.
Untuk diketahui, dengan beroperasi di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang dikelola oleh Hutama Karya diantaranya yakni 12 rest area di Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar berada di KM 20 Jalur A&B, KM 33 Jalur A&B, KM 49 Jalur A&B, KM 67 Jalur A & B, KM 87 Jalur A & B, KM 116 Jalur A & B.
Kemudian, 9 rest area di Ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung tepatnya di KM 163 A, KM 172 B, KM 208 A, KM 215 B, KM 234 A, KM 269 B, KM 277 A, KM 306 B, KM 311 A.
“Sementara untuk Ruas Pekanbaru-Dumai baru disediakan rest area temporary dikarenakan untuk lahan rest area permanent sebelumnya mengalami keterlambatan pembebasan lahan," ucap Koentjoro.
Saat ini, ia menjelaskan baru terdapat 4 rest area yang berlokasi di KM 45 Jalur A, KM 65 Jalur B, KM 82 Jalur A & B yang fasilitasnya tidak kalah dengan rest area permanent yaitu meliputi SPBU, tenant UMKM, minimarket, musholla, dan lainnya.
Tak hanya itu, dalam rangka mewujudkan jalan tol berkelanjutan, Hutama Karya juga berinovasi menciptakan Unit Pengolahan Sampah (UPS) dengan menggunakan media lalat ‘tentara hitam’ atau metode Black Soldier Fly (BSF) yang telah diterapkan sejak November 2022 dimana berlokasi di rest area 215 Jalur B Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka).
Lanjut, Koentjoro mengungkapkan bahwa awalnya, Hutama Karya mencari cara mengatasi pengelolaan sampah organik yang baik serta memiliki nilai ekonomis.
"Akhirnya, tercetuslah ide untuk menggunakan metode ini dimana hasil dari pengelolaan sampah ini dapat dimanfaatkan menjadi produk baru serta kedepannya unit pengolahan sampah ini juga dapat dimanfaatkan menjadi salah satu sarana rekreasi dan edukasi bagi pengunjung rest area,” sebut Koentjoro.
Selain itu, rest area yang telah dibangun juga didesain dengan konsep kearifan lokal, salah satunya yang berada di Ruas Bakauheni- Terbanggi Besar dan Ruas Terbanggi Besar- Pematang Panggang-Kayu Agung dimana bangunannya terinspirasi dari ikon Kota Lampung, Menara Siger Lampung dan Rumah Adat Lampung.