Wapres RI Pimpin Barus Bershalawat untuk Indonesia Bersama Ribuan Umat Muslim
- Pemprov Sumut
"Jika merusak, membunuh atau menghancurkan, itu bukan syariat, walaupun dilabeli atas nama Islam," tegas Ma'ruf.
Karena itu pula katanya, nilai keislaman sebagai Agama yang Rahmatan Lil Alamin, tercermin dari sikap toleransi beragama yang ada di Sumatera Utara, khususnya di Barus sebagai pintu masuknya Islam ke Indonesia. Sehingga banyak pula orang-orang pintar bahkan ulama dari berbagai negara, datang ke Indonesia untuk belajar bagaimana bangsa ini menjaga kerukunan dan toleransi.
"Kalau dulu para ulama dan orang pintar dari Timur Tengah untuk mengajarkan Agama. Sekarang mereka datang untuk belajar Islam yang Rahmatan Lil Alamin. Karena kita menjaga Islam seutuhnya, sebagai rahmat seluruh alam," tambahnya.
Untukitu lanjut Ma'ruf Amin, berkah dari Allah, yang menurunkan Islam di Barus, perlu ada upaya menjaga nilai sejarah tersebut, tidak hanya sekadar mendirikan bangunan sebagai pengingat saja. Tetapi bagaimana menghadirkan monumen yang menginspirasi.
"Bukan (monumen) yang mati (simbol), tetapi menginspirasi. Buatlah tempat pendidikan, pengajian, kalau perlu universitas, sebagai tanda titik nol peradaban Islam di Nusantara," kata Ma'ruf, sembari menyebut rencana tokoh nasional, Akbar Tanjung yang berencana mendirikan Universitas Islam di Barus.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dalam sambutannya pada acara tersebut mengungkapkan rasa syukur atas kedatangan tokoh yang tidak hanya sebagai Wakil Presiden RI, tetapi juga ulama, Kiyai besar di Indonesia.
"Kita datang ke sini, menghadiri acara ini. Kita kedatangan tokoh besar, seorang Kiyai. Saya sendiri merindukan beliau memberikan tausiah, dan saya berharap kita semua mendengarkan dengan baik. Kepada Bapak Wakil Presiden, selamat datang," sebut Gubernur Edy.