Ijeck Harapkan Pantai Labu Jadi Desa Contoh Pertanian Organik Berkelanjutan

Musa Rajekshah deklarasi lingkungan bersih merubah limbah sampah menjadi pupuk organik.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

VIVA Medan - Mantan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah berharap Desa Denai Lama Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deliserdang bukan hanya menjadi desa wisata melainkan juga menjadi desa percontohan pertanian organik yang berkelanjutan.

Propernas Nusa Dua Optimis Tren Positif, Pengajuan NUP Cluster Alyxia Terus Meningkat

Demikian dikatakannya saat meresmikan Rumah Pupuk Kompos di Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang, Senin 12 Februari 2024. Selain peresmian rumah pupuk kompos, dalam acara yang digagas oleh Pengabdian Masyarakat H Musa Rajekshah itu juga dilakukan Deklarasi Lingkungan Bersih Merubah Limbah Sampah Menjadi Pupuk Organik.

"Saya berterima kasih kepada Prof Ir Tengku Sabrina Tjunita yang sudah membuat ini. Begitu juga kepada Pak Soekirman dan lainnya yang tadi sudah hadir, termasuk adik-adik mahasiswa. Jauh hari ini sebenarnya kami sudah merencanakan ini," kata pria yang akrab disapa Ijeck tersebut.

Xtrim Medan Gelar Event MAX-5, Ratusan Crosser Tanah Air akan Hadir

Lebih lanjut ia juga mengatakan bahwa jauh sebelum ia mau menjadi caleg juga rencana ini sudah dilakukan.

"Karena dari dahulu saya sudah berkeinginan menjadikan desa ini bukan hanya menjadi desa percontohan melainkan juga menjadi desa wisata agro. Mudah-mudahan ini bisa memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar," harapnya.

Prediksi Skor Timnas 3-2 Uzbekistan, Eks Wagub Sumut Ijeck : Menang Indonesia

Dalam kesempatan itu ia juga memberikan motivasi kepada petani untuk terus semangat dalam bertani. Ia juga berbagi pengalaman tentang upayanya dalam mengelola limbah pabrik sawit dan limbah kolam terbuka serta harapannya agar Rumah Kompos tersebut dapat mengubah Pantai Labu menjadi desa contoh pertanian organik yang berkelanjutan.

Sementara itu Prof. T. Sabrina Djunita, M.Agr.Sc., Ph.D yang merupakan Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dan juga Ketua HITI Komda Sumut dalam sambutannya menyoroti isu penting mengenai konsentrasi karbon dalam atmosfer yang saat ini telah mencapai 400 ppm serta dampaknya terhadap lingkungan.

Halaman Selanjutnya
img_title