Kendalikan Inflasi, Daya Saing Digital Sumut Naik Peringkat
- BS Putra/VIVA Medan
VIVA Medan - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara, optimis pengendalian inflasi semakin baik melalui transformasi digital di berbagai bidang. Transformasi digital diyakini mampu memperkecil berbagai hambatan, baik bidang perdagangan, pemerintahan atau lainnya.
Hal itu disampaikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sumut, Hassanudin kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Strategi Transformasi Digital Guna Pengendalian Inflasi, di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Kota Medan, Jumat 2 Februari 2024.
Di tahun 2023, berdasarkan data East Ventures-Digital Competitiveness Index (EV-DCI), daya saing digital Sumut meningkat 5,7 poin (43,9) dibanding tahun 2022 (38,2). Kenaikan angka ini membawa Sumut naik peringkat dari posisi 13 ke posisi 10.
“Ada 9 pilar yang diukur, perubahan signifikan Sumut ada di regulasi dan kapasitas Pemda, naik 17,1 poin setelah kita berhasil mendigitalisasi beberapa layanan publik, seperti pembayaran pajak, pembuatan izin, UMKM dan lainnya,” ucap Hassanudin.
Kenaikan signifikan juga terjadi pada bidang kewirausahaan dan produktivitas, usai Sumut menggelar program fast track digital untuk 1.000 UMKM. Selain itu, Sumut juga mengimplementasikan digitalisasi di bidang pertanian, di mana komoditas pertanian seperti cabai, bawang merah, beras dan lainnya sering menjadi penyebab meningkatnya inflasi.
“Dari banyak penelitian digitalisasi keuangan memiliki hubungan signifikan dengan inflasi, oleh karena itu, kami concern dengan hal ini, melihat trend inflasi kita di mana sektor pertanian berandil besar pada inflasi maka intervensi digital di sektor pertanian sangat diperlukan,” kata Hassanudin.
Menurut Hassanudin, upaya-upaya berdampak signifikan pada inflasi Sumut yang terkendali di akhir tahun 2023. Inflasi Sumut pada November 2023 sebesar 3,20% (yoy), lebih tinggi dari nasional (2,86%) dan di Desember menurun ke angka 2,25% (yoy), lebih rendah dari nasional (2,61%).