Calon Jamaah Haji Asal Langkat Meninggal di Asrama Haji Medan, Diduga Serangan Jantung

Calon jamaah haji asal Langkat meninggal dunia di Asrama Haji Medan.
Sumber :
  • Istimewa/MEDAN VIVA

VIVA Medan - Seorang calon jamaah haji bernama Habibah binti Saleh (59) asal Kabupaten Langkat, Sumatera Utara meninggal dunia di Asrama Haji, Kota Medan, Minggu siang 4 Juni 2023, sekitar Pukul 14.00 WIB. Diduga almarhumah mengalami serangan jantung.

Kloter Pertama, 360 Jamaah Haji Asal Kabupaten Asahan Berangkat ke Tanah Suci

Berdasarkan informasi dihimpun, almarhumah merupakan warga Dusun I Klambir V, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang, yang terdaftar dalam manifest 069 dan tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 12 Embarkasi Medan.

Kepala Kanwil Kemenag Sumut, H Ahmad Qosbi menjelaskan bahwa Habibah sebelum meninggal dunia, sempat hendak makan di gedung Bir’Ali UPT Asrama Haji Medan, yang merupakan ruang makan para jamaah.

Rampas Motor Warga, Polisi Tangkap Kawanan Geng Motor Brutal di Deliserdang

Namun, tiba-tiba terjatuh dan tak sadar diri. Setelah dilakukan pengecekan oleh tim medis, Habibah sudah dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan, almarhumah sendiri tidak memiliki riwayat penyakit bawaan apa pun dan dinyatakan sehat.

"Ibu ini tidak ada riwayat penyakit apa pun. Tapi, kata petugas kita di ruang makan tiba-tiba saja ibu itu tertunduk dan langsung jatuh gitu,” sebut Qosbi kepada wartawan.

Semarak Sambut PON, 425 Pelari Bertarung Jadi Tercepat di Bukit Lawang Orangutan Trail 2024

Qosbi menjelaskan almarhumah menunaikan ibadah haji, dengan status sebagai porsi pelimpahan ibunya yang sebelumnya batal berangkat karena meninggal dunia pada 2020. Dimana, ibunda almarhumah beralamat di Tanjung Pura Kabupaten Langkat, sehingga pelimpahan haji kepada anaknya harus mengikuti alamat orang tua.

“Semuanya dapat mulai dari asuransi, living cost juga semua hak almarhum. Sedangkan ongkos haji karena dia sudah masuk ke mari dan sudah dapat visa itu sudah bagian dari ongkosnya,” kata Qosbi.

Setelah dikabarkan meninggal dunia, untuk menjadi haji yang sah almarhumah akhirnya dilakukan badal haji oleh petugas PPIH daerah. Ini dilakukan agar almarhumah sah statusnya menjadi haji.

“Cerita tentang badal haji, kebetulan PPIH nya itu kan sudah berkali-kali haji dan alumni di sana. Dia sendiri tidak minta biaya, biar saya sendiri yang diminta Badalnya. Mungkin ridho Tuhan lah sama ibu ini. Walau tak berangkat ada orang yang ikhlas Badalkannya,” jelas Qosbi.

PPIH sudah menyerahkan jasad Habibah kepada pihak keluarga untuk disemayamkan dan segera dikebumikan.

Sementara itu, Kepala Kemenag Kabupaten Langkat, H Ainul Aswad mengucap turut berduka cita atas meninggalnya seorang jamaah asal Langkat. Ainul mengatakan, ini adalah takdir yang tidak bisa ditunda, karena siapapun tidak mengetahui kapan meninggal dunia.

“Kita sudah berkoordinasi dengan kepala Madrasah untuk menerima jenazah sampai ke rumah di Tanjung Pura. Kita turut berbelasungkawa atas nama pemerintah dan mendoakan kepada keluarga untuk sabar dan ikhlas,” jelas Ainul.

Sebelumnya ketua Kloter 12, Edi Saputra mengatakan Habibah meninggal sebelum makan di ruang kantin Bir Ali sekitar pukul 14.00 WIB. Sebelumnya, almarhumah tersebut diketahui dalam kondisi sehat dalam pemeriksaan dan dinyatakan layak terbang.

“Penyebab kemungkinan serangan jantung mendadak. Dia sebenarnya di sini biasa saja, tapi ketika makan tiba-tiba jatuh. Pemeriksaan semalam sepertinya biasa-biasa saja,” ujarnya.

Sebelumnya, sebanyak 259 jamaah calon haji asal Kabupaten Langkat yang tergabung dalam kloter 12 Embarkasi Medan dijadwalkan berangkat menuju Arab Saudi pada Pukul 19.25 WIB dari Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang.

Selain satu orang jamaah calon haji dinyatakan meninggal dunia, sampai saat ini masih ada dua jamaah yang tertunda keberangkatannya. Mereka adalah pasangan suami istri yang tergabung dalam kloter 9 asal Kota Medan dengan nomor manifest 076 dan 078.

Dari informasi saat ini, satu jamaah yakni istri belum layak terbang karena masih menderita sakit. Saat ini, jamaah tersebut didampingi suaminya yang juga harus menunda keberangkatannya sambil menunggu pemulihan di Rumah Sakit Haji Medan.